DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPIL ALKOHOL DARI PROPILEN DAN AIR DENGAN PROSES HIDRASI LANGSUNG FASE UAP KAPASITAS 47.000 TON/TAHUN
PENGARANG:Nabila Quwwata Aqra
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-01-03


Isopropil alkohol adalah alkohol sekunder yang dikenal juga dengan nama isopropil alkohol, 2-propanol, 2-hidroksil propane, sec-propanol, dan sering disingkat dengan nama IPA. Produk isopropil alkohol telah banyak digunakan dalam industri, yaitu sebagai pelarut dan bahan baku dalam pembuatan kosmetik, sebagai anti septik dan desinfektan. Prarancangan pabrik isopropil alkohol di Indonesia diupayakan agar mengurangi ketergantungan isopropil alkohol dari luar negeri. Prarancangan pabrik isopropil alkohol dengan bahan baku propilen dan air menggunakan katalis HZSM-5 direncanakan beroperasi dengan kapasitas 47.000 ton/tahun. Dalam prarancangan, pabrik isopropil alkohol akan didirikan di Kawasan Industri Cilegon, tepatnya di Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), Jalan Raya Anyer, Cilegon, Banten. Proses diawali dengan membuat isopropil alkohol melalui reaksi antara propilen dan air pada reaktor fix bed dengan konversi 98%, suhu 150 oC dan tekanan 17 atm. Selanjutnya masuk ke flash drum untuk dipisahkan komponen cair dan gasnya, kemudian isopropil alkohol dipisahkan dari produk sampingnya dengan menggunakan menara distilasi. Kemurnian produk isopropil alkohol yang didapatkan adalah 99,5%. Proses produksi ditunjang dengan adanya unit proses yang terdiri dari unit pengadaan air, steam, tenaga listrik, bahan bakar serta unit laboraturim yang selalu mengontrol kualitas bahan baku dan produk agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan dilengkapi dengan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Pemasaran asetaldehid diutamakan untuk konsumsi dalam negeri. Bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian menurut jam kerja yang terdiri dari shift dan non shift dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 131 orang. Adapun hasil analisa ekonomi memberikan hasil investasi modal total (TCI) sebesar Rp 772.489.969.930,- dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar Rp 2.692.911.413.594. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 60,95% dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 39,61%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 1,43 tahun dan Pay Out Time (POT) sesudah pajak yaitu 2,06 tahun. Sehingga diperoleh Break Even Point (BEP) sebesar 44,45% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 34,47%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi ekonomi tersebut, maka pabrik isopropil alkohol dengan kapasitas 47.000 ton/tahun ini layak untuk dikaji lebih lanjut. Kata Kunci : hidrasi uap, isopropil alkohol, propilen, fixed bed.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI