Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai pegawai sesuai dengan tanggung jawabnya selama periode tertentu. Permasalahan terkait kinerja terjadi di Kantor PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Hal ini terlihat pada data nasional SAIDI (System Average Interruption Duration Indeks) dan SAIFI (System Average Interruption Frequency Indeks). Pada lokadata nasional 2018 menunjukkan bahwa frekuensi dan durasi gangguan selalu mengalami penurunan yaitu SAIDI 15,97 jam/pelanggan dan SAIFI 9,9 kali/pelanggan, tetapi pada data provinsi Kalsel-teng SAIDI dan SAIFI selalu mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018 sebesar 59,65 jam/pelanggan dan SAIFI 31,53 kali/pelanggan. Hal ini menunjukkan terdapat kesenjangan kinerja PT PLN (Persero) UP2D Kalselteng. Berdasarkan teori Gibson (1995) kinerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya yaitu motivasi, kemampuan serta kepuasan kerja. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan hubungan motivasi, kemampuan, dan kepuasan kerja dengan kinerja pegawai. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampel pada penelitian ini ialah 50 pegawai lapangan denganteknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Uji analisis data menggunakan uji fisher exact. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara motivasi (p-value= 0,017) dan kepuasan kerja (p-value=0,000) dan tidak terdapat hubungan antara kemampuan kerja (p-value=0,214) dengan kinerja pegawai PT PLN (Persero) UP2D Kalselteng. Berdasarkan hal tersebut, Instansi diharapkan dapat meningkatkan motivasi, kemampuan dan kepuasan kerja pegawai agar pegawai dapat terus meningkatkan kinerjanya sesuai dengan target perusahaan.