Spastisitas adalah gangguan motorik yang umum terjadi pada cerebral palsy spastik. Salah satu jenis terapi untuk spastistas adalah fisioterapi yang menggunakan modalitas suhu, yaitu dingin dan panas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektivitas cold packs dan infra red terhadap penurunan spastisitas ekstremitas atas pasien anak cerebral palsy spastik di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan metode cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien anak cerebral palsy spastik di RSUD Ulin Banjarmasin periode Oktober sampai November 2022 sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel bebasnya adalah cold packs dan infra red. Variabel terikatnya adalah skor modified ashworth scale dan nilai surface electromyography. Analisis data menggunakan paired t test, independent t test, dan wilcoxon test. Diperoleh rerata penurunan spastisitas antara cold packs dan infra red pada pasien cerebral palsy spastik dengan nilai p = 0,637 pada perbandingan skor modified ashworth scale dan nilai p = 0,335 pada perbandingan nilai surface electromyography. Tetapi, ditemukan bahwa rerata penurunan modified ashworth scale dan surface electromyography pada kelompok infra red lebih besar (MAS = 1,333 dan SEMG 13,633) dibandingkan kelompok cold packs. Sehingga secara klinis dapat disimpulkan jika infra red lebih efektif dibandingkna cold packs dalam menurunkan spastisitas.