Kejadian Healthcare Associated Infections (HAIs) masih tinggi, baik di Indonesia maupun dunia. Transmisi silang dapat terjadi melalui tangan tenaga kesehatan, termasuk peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Hand hygiene menjadi salah satu cara untuk mengendalikan HAIs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan hand hygiene pada peserta PPDS RSUD Ulin Banjarmasin berdasarkan jenis kelamin, program studi, prosedur cuci tangan 6 langkah, dan five moments. Penelitian observasional deskriptif dengan populasi peserta PPDS Ilmu Bedah dan Ilmu Penyakit Dalam. Pengambilan sampel secara consecutive sampling dan dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2022. Hasil penelitian menunjukkan angka kepatuhan hand hygiene 32,5% dan melakukan sesuai prosedur 29,76%. Kepatuhan hand hygiene pada laki-laki 47,5% dan perempuan 17,5%; peserta PPDS Ilmu Penyakit Dalam 37,5% dan Ilmu Bedah 27,5%. Kepatuhan pada tiap momen yaitu sebelum tindakan aseptik 100%, setelah terpapar cairan tubuh pasien 100%, sebelum menyentuh pasien 38,1%, setelah menyentuh pasien 38,1%, dan setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien 7,14%. Berdasarkan hasil penelitian, peserta PPDS laki-laki memiliki kepatuhan yang lebih tinggi. Kepatuhan lebih tinggi didapatkan oleh PPDS Ilmu Penyakit Dalam. Kepatuhan hand hygiene tertinggi didapatkan pada momen sebelum aseptik dan setelah terpapar cairan tubuh pasien. Peserta PPDS diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan hand hygiene.