Perancangan Galeri Kerajinan Anyaman Purun di Hulu Sungai Utara ini
dilatarbelakangi oleh kegiatan industri rumah tangga yang berkembang pada kawasan
permukiman di berbagai wilayah yang sudah menjadi kawasan kegiatan industri kerajinan.
Kabupaten Hulu Sungai Utara dimana salah satu Kecamatannya yang bernama Haur
Gading merupakan salah satu penghasil kerajinan tikar purun terbesar di Amuntai yang
memiliki seni dan budaya yang potensial. Namun aspek-aspek potensial tersebut tidak
mendapatkan perhatian banyak orang dan masih banyak yang tidak mengetahuai tentang
potensi yang sangat besar tersebut. Kegiatan promosi yang tidak begitu intens dan
kurangnya fasilitas membuat potensi tersebut tidak berkembang, padahal kegiatan tersebut
merupakan komoditas utama di Amuntai.
Galeri Kerajinan Anyaman Purun menjadi salah satu solusi alternatif untuk masalah
tersebut. Keberadaan galeri ini akan mendorong developement dan tumbuhnya potensi
kerajinan anyaman, serta memberikan ruang lebih untuk pengrajin dan juga orang-orang
untuk bertindak atau bahkan aktif mengambil bagian dalam seni kerajinan anyaman purun.
Pendekatan metode yang digunakan pada perancangan ini melalui beberapa tahap,
yaitu pengumpulan data melalui studi literatur, survey lapangan, dan wawancara. Kemudian
secara deskriptif dianalisa berdasarkan data dan informasi yang ada sehingga mendapatkan
suatu pendekatan konsep perencanaan dan perancangan.
Galeri kerajinan anyaman purun difungsikan sebagai tempat perdagangan yang
bersifat rekreasi dan edukatif dengan desain bentuk-bentuk ruang yang bebas dari ornamen
pada display serta penggabungan bentuk-bentuk geometris yang menampilkan ruang dengan
jelas dan tidak membosankan. Bentuk bangunan yang bersifat informatif dan apresiatif,
dapat diwujudkan dengan didasari dari prinsip berwawasan lingkungan, berbasis kearifan
lokal dan memaksimalkan potensi daerah yang tersedia. Selain itu dengan mengadakan
pameran atau pertunjukan sebagai media lokakarya untuk belajar tentang seni kerajinan
anyaman.