Menstruasi merupakan proses alami tubuh ketika memasuki pubertas karena adanya proses pelepasan sel telur yang tidak dibuahi oleh sel sperma, diikuti adanya perdarahan yang terjadi berulang disetiap bulan kemudian membentuk siklus menstruasi. Stres merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi. Mahasiswi tingkat akhir umumnya rentan mengalami Stres karena menghadapi beberapa kesulitan dalam mengerjakan skripsi. Penlitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswi tugas akhir program sarjana (Di Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat). Metode penelitian ini telah menggunakan penelitian jenis kuantitatif dengan metode deskriptif dengan cara korelasi analitik menggunakan desain Cross Sectional dengan teknik total sampling kepada 46 mahasiswi tugas akhir Program Sarjana (Di Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat) menggunakan kuesioner berupa Google Form. Hasil penelitian menggunakan uji Spearman didapatkan hasil P Value yang menunjukkan nilai p=0.611 yang berarti P Value >0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan pada tingkat stresdengan siklus menstruasi. Pada penelitian yang dilakukan terdapat sebagian besar responden (52,8%) memiliki tingkat stres berat dengan siklus menstruasi normal (62,3%). Terdapat mahasiswi dengan stres berat namun memiliki siklus menstruasi yang normal. Disarankan kepada responden yang mengalami stres berat agar dapat melakukan evaluasi sehingga bisa segera diatasi