DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Analisis Pengaruh Jarak Saluran Terhadap Perhitungan Neraca Air Di Kawasan Hutan Lindung Liang Anggang Blok 1
PENGARANG:MUHAMMAD MAULANA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-01-11


Lahan gambut adalah ekosistem yang mudah terbakar pada saat kering. Salah satu faktor penyebab terjadinya kebakaran di lahan gambut selain ulah manusia adalah kejadian kekeringan dimana lebih banyak air yang hilang dibandingkan ketersedian air. Neraca air sangat erat kaitannya dengan kekeringan. Kejadian kekeringan diakibatkan oleh hujan yang tidak merata di suatu daerah, ditambah dengan adanya banyak saluran yang mengakibatkan lebih banyak kehilangan air di lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung ketersediaan air dan kebutuhan air untuk lahan gambut dengan adanya saluran dan menganalisis jarak saluran untuk lahan gambut di Kawasan Hutan Lindung Liang Anggang Blok 1.

Metode analisis yang dilakukan diantaranya pengumpulan data curah hujan dan data suhu harian maksimum dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2021 yang diambil dari Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsuddin Noor Banjarmasin, yang selanjutnya data diproses menggunakan beberapa tahap analisis yakni metode FAO Penman-Monteith untuk menentukan evapotranspirasi (ET0), Metode Thompson untuk menentukan neraca air, dan persamaan Hooghoudt untuk menentukan jarak efektif saluran.

Neraca air merupakan hubungan antara inflow dan outflow. Inflow didapat dari analisis curah hujan yang jatuh di lahan, sedangkan outflow terdiri dari analisis evapotranspirasi (ET0), intersepsi, kemudian ditambah atau dikurangi dengan perubahan penyimpanan zona tak jenuh (Δ?). Hasil analisis berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kawasan Hutan Lindung Liang Anggang Blok 1 jika nilai Δ? dihitung berdasarkan indeks kekeringan Keech-Byram Drought Index (KBDI) modifikasi akan mengalami defisit air dari Bulan Juli sampai Bulan Oktober dan surplus air pada Bulan Februari. Sedangkan jika nilai Δ? dihitung berdasarkan pengamatan muka air tanah di lokasi penelitian akan terjadi defisit air dari Bulan Juli sampai dengan Bulan Oktober, dan akan mengalami puncak surplus air di Bulan Desember. Berdasarkan analisis persamaan Hooghoudt, jarak saluran yang efektif untuk kondisi eksisting ialah 33,21 m. 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI