DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Kejang Demam Komplek dan Simplek
PENGARANG:SINTA ANAMIYANOOR
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-01-12


Abstract: Febrile seizures are seizures that occur due to an increase in body temperature (temperature above 38ºC) caused by extracranium processes. In children with low hemoglobin levels, the ability of red blood cells to bind oxygen decreases and is thought to cause seizures. This study aims to explain the relationship between hemoglobin levels and complex and simple febrile seizures. The study was conducted using a Cross Sectional Study with a sample size of 30 each for cases of complex febrile seizures and simple febrile seizures. The sampling technique was carried out by purposive sampling method. The data is in the form of secondary data taken from medical records at Ulin Hospital, Banjarmasin. Data analysis used chi-square (R2). It is known that 9 people (45%) who had low Hb had simplex febrile seizures and there were 11 people (55%) who had low Hb who had complex febrile seizures. There were 21 people (52.5%) who had normal Hb who had simplex febrile seizures, and there were 19 people (47.5%) who had normal Hb who had complex febrile seizures. The results of data analysis showed that there was no significant relationship (p = 0.584) between hemoglobin levels and complex febrile seizures and simple febrile seizures.

Keywords: hemoglobin, complex febrile seizure, simplex febrile seizure

 

Abstrak: Kejang demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (suhu diatas 38ºC) yang ditimbulkan oleh proses ekstrakranium. pada anak dengan kadar hemoglobin rendah menyebabkan kemampuan sel darah merah yang mengikat oksigen menurun dan diduga dapat mengakibatkan kejang. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan kadar hemoglobin dengan kejang demam kompleks dan simpleks. Penelitian dilakukan dengan Cross Sectional Study dengan jumlah sampel masing-masing 30 untuk kasus kejang demam kompleks dan kejang demam simpleks. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Data berupa data sekunder yang diambil dari rekam medik di RSUD Ulin Banjarmasin. Analisis data menggunakan chi-square (R2). Hasil penelitian didapatkan bahwa  9 orang (45%) yang memiliki Hb rendah yang mengalami kejang demam simpleks dan terdapat 11 orang (55%) yang memilki Hb rendah yang mengalami kejang demam kompleks. Terdapat 21 orang (52,5%) yang memiliki Hb normal yang mengalami kejang demam simpleks, dan terdapat 19 orang (47,5%) yang memiliki Hb normal yang mengalami kejang demam kompleks. Hasil analisis data adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna (p= 0,584) antara kadar hemoglobin dengan kejang demam kompleks dan kejang demam simpleks.

Kata-kata kunci:  hemoglobin, kejang demam kompleks, kejang demam simpleks

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI