Kesiapan bersekolah merupakan salah satu tujuan pendidikan anak usia dini dan memiliki kesiapan bersekolah itu penting bagi keberhasilan anak di jenjang pendidikan selanjutnya. Miskonsepsi dalam memahami kesiapan bersekolah antara guru TK dan guru SD dan kurangnya kesiapan bersekolah anak menjadi hambatan dalam proses transisi PAUD_SD. Anak usia 6-8 tahun termasuk anak usia dini sehingga pembelajaran antara PAUD dengan SD kelas awal perlu adanya keselarasan pembelajaran agar tidak menghambat proses transisi PAUD-SD. Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis   persepsi dan harapan guru tentang kesiapan bersekolah, strategi pembelajaran dan lingkungan yang mendukung serta keselarasan pembelajara peserta didik PAUD 1 tahun pra SD dengan SD kelas awal.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus yang rancangannya multikasus karena mendeskripsikan dua kasus yaitu kasus pembelajaran kesiapan bersekolah di TK Negeri Pembina Kota Banjarbaru dan SD Negeri 5 Loktabat Utara. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kasus individu dan lintas kasus dengan model Miles & Huberman dan keabsahan data

Hasil penelitian adalah 1) Kepala sekolah dan guru mempersepsikan kesiapan bersekolah meliputi kemampuan anak, pengaturan diri anak, kecukupan usia, motivasi dan minat, sedangkan harapan belajarnya lebih menekankan pada pencapaian karakter; 2) Pembelajaran dilakukan dengan tahapan pembukaan, inti dan penutup dengan pengaturan kelas klasikal sesuai kebutuhan, pendekatan student center, saintifik dan tematik, dan di TK menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan berdiferensiasi, dengan keragaman metode yang berbeda dan  materi yang keluasannya berbeda, 3) Lingkungan belajar untuk mendukung kesiapan bersekolah yang diupayakan adalah pengaturan kelas klasikal, menarik, dan guru ramah anak 4) Keselarasan pembelajaran antar keduanya adalah selaras materi dan metode dengan cara mewujudknnya melalui adanya kolaborasi antara PAUD-SD serta orang tua. Implikasi dari penelitian ini secara teoritis yaitu keselarasan pembelajaran kesiapan bersekolah peserta didik PAUD 1 tahun pra SD dengan pembelajaran SD dapat terwujud dengan adanya 1) Persamaan persepsi antara guru PAUD dan SD tentang kesiapan bersekolah, batasan usia dan cara belajar anak usia dini, 2) Adanya keselarasan dalam penyediaan lingkungan belajar yang menarik dan guru ramah anak serta keselarasan pedagogi 3) Adanya kolaborasi antara PAUD dan SD serta orang tua. Secara praktis dengan menerapkan ketiga hal tersebut dapat mewujudkan adanya keselarasan pembelajaran PAUD-SD serta mensukseskan transisi anak. Saran dari penelitian ini adalah 1) Taman kanak kanak diharapkan meningkatkan kolaborasi dalam berbagi hasil penilaian, 2) Sekolah dasar diharapkan meningkatkan kolaborasi dua arah dengan TK  dan meningkatkan kompetensi guru kelas awal tentang pembelajaran anak usia dini serta meningkatkan pembelajaran melalui bermain, 3) Orang tua peserta didik PAUD 1 tahun pra SD dan SD kelas awal diharapkan meningkatkan pemahaman tentang kesiapan bersekolah dan meningkatkan kolaborasi dengan guru di TK maupun di SD kelas awal, 4) Bagi Balai Penjaminan Mutu Pendidikan dan Dinas Pendidikan diharapkan memfasilitasi  pendidik PAUD dan SD kelas awal dalam kelas diklat yang sama.