DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Faktor-Fakto Sosiodemografi yang Memengaruhi Interaksi Obat pada Pasien Angina Pektoris Stabil di Poliklinik Jantung RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2020-2021
PENGARANG:FUAD FAJAR AKHLIS
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-01-13


Interaksi obat dapat menghasilkan efek merugikan dan/atau menguntungkan akibat pemberian obat secara bersamaan yang dikenal dengan istilah polifarmasi. Prevalensi interaksi obat dalam kardiologi dilaporkan tinggi (83-91%), khususnya pada pasien Angina Pektoris Stabil (APS) dengan berbagai faktor risiko sosiodemografi diantaranya usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, perkawinan, dan hipertensi yang cenderung meningkatkan morbiditas, mortalitas, serta biaya perawatan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor sosiodemografi yang memengaruhi interaksi obat pada pasien angina pektoris stabil di Poliklinik Jantung RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2020-2021 dengan metode deskriptif dan analitik dari rekam medis dan didapatkan sebanyak 84 pasien. Kasus terbanyak terjadi pada kelompok rerata usia lanjut (55 tahun), jenis kelamin laki-laki (60,71%), tidak sekolah (33,33%), wiraswasta (28,57%), menikah (82,14%), hipertensi (53,57%), dan polifarmasi mayor (52,38%). Obat yang sering berinteraksi pada interaksi yang tidak berpotensi merugikan adalah Clopidogrel dan Atorvastatin sedangkan pada interaksi yang berpotensi merugikan didapatkan kategori D, yaitu interaksi antara Simvastatin dan Diltiazem. Selanjutnya, analisis bivariat didapatkan variabel yang menunjukkan p-value kurang dari 0,25 adalah pekerjaan, hipertensi, dan polifarmasi sehingga dilakukan analisis multivariat dan didapatkan p-value diatas 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada faktor-faktor sosiodemografi yang dominan pada interaksi obat pada pasien angina pektoris stabil di Poliklinik Jantung RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2020-2021.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI