Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku coping pelaku
pembunuhan dan gambaran emotion focused coping dan problem focused coping
pada pelaku pembunuhan di Lapas Klas IIa, Teluk Dalam, Banjarmasin. Pada
penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dangan pendekatan berupa
studi kasus. Subjek penelitian adalah narapidana kasus pembunuhan terpidana
dengan vonis 10 tahun di Lapas Klas IIa, Banjarmasin yang berjumlah dua orang.
Subjek penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling. Teknik
pengumpulan dan penggalian data menggunakan metode wawancara, observasi
dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku coping kedua
subjek narapidana kasus pembunuhan yaitu berinteraksi di dalam lapas,
membantu teman, aktif bertugas menjadi kopri dan tamping, berperilaku baik
untuk mendapatkan remisi, kebiasaan subjek yang membuat rasa nyaman, berpikir
positif ketika mengalami masalah, dan memilih bekerja ketika stres. Adapun
perilaku coping negatif yaitu pelanggaran terhadap peraturan Lapas, handphone
sebagai media mengurangi jenuh, timbulnya perilaku emosional seperti marah,
kesal dan takut, agresifitas verbal dan penyalahgunaan obat-obatan. Gambaran
emotion focused coping yaitu merasa terbebani, emosi, tertekan, khawatir,
kesepian, jenuh lamanya masa tahanan, pemikiran yang membuat stres dan
permasalahan keluarga. Gambaran problem focused coping yaitu upaya mencari
dan mengetahui informasi pelayanan, kondisi dan peraturan Lapas, memiliki
strategi menghindari permasalahan di dalam Lapas, memproses pengajuan
pembebasan bersyarat, mengatasi keinginan untuk berkelahi, dan menghindari
perselisihan dengan teman narapidana di dalam Lapas.
Kata Kunci: Perilaku Coping, Emotion Focused Coping, Problem Focused
Coping, Narapidana Kasus Pembunuhan