DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KONSEP KEYAKINAN HAKIM TERHADAP METODE UNTUK MENGUJI KEBENARAN KETERANGAN SAKSI DALAM HUKUM PEMBUKTIAN PIDANA
PENGARANG:BEBE TOKAN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-01-17


 

ABSTRAK

KATAKUNCI:Keyakinan hakim, Menguji Kebenaran, Keterangan Saksi, Pembuktian Pidana.

Tujuan dari penelitian tesis ini adalah Untuk mengetahui konsep keyakinan hakim terhadap kekaburan Pasal 183 Kuhap dalam metodologi menguji kebenaran keterangan saksi dan selain dari pada itu penelitian tesis ini bertujuan mengetahui proses menguji kebenaran keterangan saksi yang presisi oleh penegak hukum dalam hukum pembuktian pidana. Penelitianinimerupakanpenelitianhukumnormatifyaitu sebuah penelitian dengan menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangandankonseptual.penelitimempelajarinormayangadadalamsuatuperaturan perundang-undangan untuk menganalisis permasalahan yang diangkatolehpeneliti,adapunbahanhukumyangdigunakanolehpenelitiuntukmenganalisis permasalahan dengan menggunakan bahan hukum primer dan bahanhukumsekunder.

Menurut hasil penelitian ini ditemukan bahwa telah terjadi kekaburan hukum bahwa Konsep keyakinan hakim dengan menggunakan estetika hukum atau sebuah teori metafisika hukum dalam berpikir yang mempunyai 3 prinsip nilai yakni logika, etika dan estetika, artinya sebuah konsep berpikir hukum dengan mendayagunakan akal dan juga rasa, Logika lebih pada akal dan pancaindera, etika lebih kepada naluri, intuisi, nurani, imajinasi estetika lebih kepada perbuatan yang bijaksana dari hasil olahan pikiran dari logika dan etika agar berorientasi menentukan kesesuaian atau ketidaksesuaian dalam menggunakan metode pengujian kebenaran keterangan saksi dalam proses pembuktian pidana. Karena metode pengujan kebenaran keterangan saksi bukan menjadi norma yang harus dilegitimasi menjadi sebuah aturan maka perlunya sebuah konsep seni berpikir yang arif, visioner dan kreatif oleh penegak hukumnya. Dalam proses pengujian kebeneran keterangan saksi menggunakan teori eksaminasi teka-teki yakni seni bertanya dengan teknik silogisme atau generalisasi untuk menguji kebenenaran keterangan dengan merangkai suatu kejadian yang tidak ada seolah-olah ada namun tetap relevansi dengan suatu peristiwa. Maka dari itu mencari premis-premis baik yang bersifat umum atau bersifat khusus dari keterangan yang di dapat ketika diajukan pertanyaan yang sifatnya informatif pada pertanyaan yang sifatnya interpretasi kreatif bentuk pertanyaan yang diajukan sifatnya memunculkan ide-ide kreatif guna menguji keterangan saksi yang menuju pada konklusi dari keterangan tersebut apakah adanya kecurigaan untuk merekayasa karena pada prinsipnya kalau memang saksi benar maka tidak perlu takut sekalipun dengan diuji keterangannya dan argumentasi yang dibentuk oleh konklusi dengan fondasi kebenaran koresponden yakni apa yang di ucapapkan oleh saksi akan menjadi fakta dengan sendirinya

ABSTRACT

KEYWORDS: Judge's Conviction, Testing Truth, Witness Statement, Criminal Proof.

The purpose of this thesis research is to find out the concept of a judge's belief in the obscurity of Article 183 of the Criminal Procedure Code in the methodology of testing the truth of witness statements and apart from that this thesis research aims to find out the process of testing the truth of precise witness statements by law enforcers in criminal evidence law. This research is a normative legal research, namely a study using a statutory and conceptual approach. researchers study the norms that exist in a statutory regulation to analyze the issues raised by researchers, while the legal materials used by researchers to analyze problems using primary legal materials and secondary legal materials.

 

According to the results of this study it was found that there has been legal obscurity that the concept of a judge's belief by using legal aesthetics or a legal metaphysical theory in thinking has 3 value principles namely logic, ethics and aesthetics, meaning a concept of legal thinking by utilizing reason and also sense, logic more on reason and five senses, ethics more on instincts, intuition, conscience, aesthetic imagination more on wise actions resulting from processed minds from logic and ethics so that they are oriented towards determining suitability or inappropriateness in using the method of testing the truth of witness testimony in the process of proving a crime. Because the method of testing the truth of witness statements is not a norm that must be legitimized to become a rule, it is necessary to have a concept of art of thinking that is wise, visionary and creative by law enforcers. In the process of testing the truth of witness statements using the theory of puzzle examination, namely the art of asking questions with syllogistic or generalization techniques to test the truth of statements by assembling an event that does not exist as if it existed but still has relevance to an event. Therefore, look for premises that are both general and specific in nature from the information obtained when asked questions that are informative in nature on questions that are of a creative interpretation. the statement is whether there is suspicion to manipulate because in principle if the witness is true then there is no need to be afraid even if the testimony and arguments formed by the conclusion are based on the correspondent's foundation of truth, namely what is said by the witness will become a fact by itself.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI