DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PERBANDINGAN LAJU DAN KAPASITAS INFILTRASI PADA LAHAN TERBUKA DAN TERTUTUP KAWASAN LAHAN PRAKTIK SMK PP N BANJARBARU
PENGARANG:Kholiq Malikur Rahman
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-01-18


Lahan PraktikSMK Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru (SMK PP N Banjarbaru)terletakdiKelurahanKemuning, KecamatanBanjarbaruSelatan, Kota Banjarbaru, ProvinsiKalimantanSelatan. Terkait tata guna lahan yang ada di lokasi penelitian mayoritas digunakan untuk lahan perkebunan, menjadi salah satu lahan yang sesuai untuk daerah resapan air pada Kota Banjarbaru. Lahan Praktik SMK PP N Banjarbaru, menjadi salah satu model lahan area resapan yang baik dari tata guna lahan dan sistem pengairan yang baik.Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis laju dan kapasitas infiltrasi sertahubungannya terhadap sifat fisik tanah pada lahan terbuka dan lahan tertutup.

Metode yang digunakan dalam analisis laju dan kapasitas infiltrasi adalah metodeHorton,denganpengukuranlajuinfiltrasimenggunakanalatdoublering       infiltrometer (turf tec infiltrometer). Pengujian sifat fisik tanah yang dilakukanadalah pengujian kadar air tanah, distribusi butiran, bulk density, particle density, porositas, dan permeabilitas.

Darihasilanalisisdidapatkanbahwa, sifat fisik tanah pada lokasi penelitian beragam, salah satunya pada distribusi butiran lahan karet didominasi oleh kerikil yaitu 26,63%, pada lahan palawija banyak terdapat pasir sedang sebesar 32,38% dan pada lahan mahoni 23,50% didominasi lempung. Sedangkan pada lahan terbuka distribusi butiran didominasi oleh lanau lempung sebanyak 29,34%. Rata-rata laju infiltrasi yang terdapat pada beberapa lahan di Kawasanlahan Praktik SMK PP N Banjarbaru berurutan dari yang paling tinggi yaitu terdapat pada lahan terbuka 33,83 cm/jam, lahan karet sebesar 22,57 cm/jam, kemudian pada lahan palawija 15,57 cm/jam dan lahan mahoniyaitu sebesar 14,47cm/jam. Rata-rata kapasitas infiltrasi yang terdapat pada beberapa lahan di Kawasan lahan Praktik SMK Pertanian Pembangunan Banjarbaru berurutan dari yang paling tinggi yaitu lahan    39,98 cm/jam, lahan karet 31,16 cm/jam, pada lahan palawija 23,42 cm/jam dan lahan mahoni yaitu sebesar 16,84 cm/jam. Dari hasil analisa menggunakan pendekatan regresi linier, sifat fisik tanah yang dapat mempengaruhi laju dan kapasitas infiltrasi diantaranya yaitu, bulk density 16,7%, permeabilitas 75% dan kadar air 90%. Sedangkan untuk particle density dan porositas hanya mempengaruhi sebesar 0,7 % dan 3,5%.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI