Kampung Sungai Jingah merupakan perkampungan lama Kota Banjarmasin. Kampung ini
dijadikan usulan pemerintah daerah menjadi destinasi unggulan wisata. Usulan pemerintah
dengan menjadikannya kawasan wisata Kampung Banjar tidak diiringi dengan pembangunan
kawasan. Rumah Banjar yang dicanangkan menjadi potensi utama wisata Kampung Banjar
dalam kondisi rusak berat, tidak terawat, hancur bahkan hilang. Potensi lainnya yaitu dari
aktivitas masyarakatnya yang masih tradisional dan kental akan unsur budaya banjar sudah
mulai memudar karena tidak tersedianya wadah untuk berekspresi. Atas dasar permasalahan di
atas maka muncul permasalahan desain “Bagaimana rancangan Kawasan Wisata Kampung
Sungai Jingah yang mampu menciptakan ruang wisata yang memaksimalkan potensi
kawasan?”.
Untuk menyelesaikan permasalahan digunakan metode Sense of Place dengan menggali
potensi kawasan melalui analisis setting fisik kawasan, analisis aktivitas kawasan dan
menganalisis makna kawasannya. Guna memaksimalkan potensi kawasan, rancangan desain
menggunakan konsep Living Museum, yaitu upaya mengkonservasi fisik kawasan beserta
aktivitas yang menjadi potensinya. Hal ini memperkuat citra kawasan sebagai Kampung
Banjar, sehingga layak sebagai destinasi utama wisata di Kota Banjarmasin.
Kata Kunci : Kawasan Wisata, Kampung Sungai Jingah, Kampung Banjar, Arsitektur
Banjar, Rumah Banjar