Pemerintah menerapkan pembatasan aktivitas pembelajaran di sekolah selama pandemi melalui pembelajaran daring. Solusi pembelajaran dalam keadaan ini menggunakan Google Classroom. SMPN 10 Banjarbaru menjadi sekolah memanfaatkan GC sebagai media pembelajaran. Tujuan penelitian untuk menganalisis persepsi guru dan siswa terhadap penggunaan GC pada pembelajaran IPS. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data model alir oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian (1) Menerapakan sesuai dengan komponen pelaksanaan tujuan pembelajaran, materi, strategi, media dan evaluasi berhasil mencapai KKM. (2) Persepsi guru, materi IPS disampaikan secara singkat, kurangnya disiplin siswa. Kelebihan GC desain sederhana, terintegrasi Gmail, kekurangan siswa terhadap kejujuran menjawab tugas. Faktor pendukung laptop, smartphone, kuota, sinyal, faktor penghambat listrik padam, kendala teknis, koneksi tidak stabil. (3) Persepsi siswa, menarik berbeda dengan belajar di kelas, termotivasi aktif teknologi, pengalaman baru. Kelebihan GC waktu belajar fleksibel, kekurangan interaksi tatap muka dengan guru, siswa mengeluh banyak tugas. Faktor pendukung smartphone, kouta, faktor penghambat sinyal, mati listrik, fokus terganggu belajar di rumah karena kurang kondusif.