DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | Identifikasi Potensi Kelapa Dalam Wulung (cocos nucifera L.) Sebagai Sumber Benih Potensial Di Kecamatan Tabunganen Kabupaten Barito Kuala | |
PENGARANG | : | ARIEF SIDIK FUJIANTO | |
PENERBIT | : | UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | |
TANGGAL | : | 2023-01-19 |
ABSTRAK
Kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang sangat pentingdalam perekonomian Indonesia, hampir semua bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkanbagi manusia baik sebagai sumber makanan, minuman, bahan bangunan, rumah, obat-obatan, kerajinan tangan, bahkan kelapa juga dijadikan bahan baku pada sejumlah industri pentingseperti kosmetik, sabun, dan lain lain, bagian tanaman kelapa yang paling bernilai ekonomisampai saat ini adalah air dan daging buah (Tenda dan Kumaunang, 2007). Luas lahan tanamankelapa di Kalimantan Selatan pada tahun 2018 adalah 40.873 ha dengan produksi 25.245 ton, adapun luasan pertanaman perkebunan kelapa menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan yakni didominasi Kabupaten Barito Kuala dengan luas 10.585 ha dengan jumlah produksi 2.618 ton, sebagian besar lingkungan tumbuh tanaman kelapa di Kabupaten Barito Kuala tersebar di daerah pasang surut, khususnya Kecamatan Tabunganen yang memiliki luas 18.40 ha denganproduksi 336,34 ton per tahun (BPS Provinsi Kalimantan Selatan, 2019). Permasalahan utamaperkelapaan yang ada di Kalimatan Selatan yakni rendahnya produksi kelapa wulung, dikarenakan populasi tanaman yang terbatas dan kurangnya pengembangan tanaman KelapaWulung itu sendiri. Upaya untuk menunjang peningkatan produksi kelapa yaitu melaluipenyediaan benih yang bermutu. Untuk mendapatkan benih Kelapa Wulung yang baik, makadari itu harus ada upaya identifikasi potensi Kelapa Wulung untuk dijadikan sumber benih, dengan mengoptimalkan potensi kelapa yang tersedia di suatu kawasan melalui seleksi tanaman. Dengan tersedianya bahan tanaman yang terpilih dan berkualitas baik akan menjaminberhasilnya pertanaman kelapa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Purposive Sampling, yaitu dengan memilih sampel pohon Kelapa Dalam yang sesuai kriteria untukdijadikan pohon induk. f Pengambilan sampel terdapat pada tiga lokasi berbeda, pada setiaplokasi ada 5 pohon kelapa yang akan diamati. Pohon yang memenuhi kriteria sebagai pohonsampel kemudian diambil buahnya sebanyak 3 biji per pohon, untuk selanjutnya dilakukanpengujian pada masing-masing komponen sifat buah yang diamati. Hasil yang didapat kemudiandihitung menggunakan Koefisien Keragaman (KK) untuk mengetahui apakah populasi KelapaDalam yang diamati memenuhi syarat untuk Blok Penghasil Tinggi (BPT). Penilaian kesesuianlahan dilakukan dengan metode Matching yaitu dengan membandingkan karakteristik dalamkriteria kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa dan untuk memudahkan dalam pelaksanaanperbandingan data yang sudah diolah disajikan dalam bentuk tabel.
NO | DOWNLOAD LINK |
1 | FILE 1 |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI