Kota Banjarbaru memiliki lahan yang terbatas karena semakin pesatnya pertumbuhan penduduk. Hal ini juga mempengaruhi perkembangan teknologi di bidang pendidikan. Laboratorium Terpadu merupakan salah satu bangunan penunjang fasilitas pendidikan untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan riset. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan ruang akan semakin meningkat namun lahan yang tersedia semakin sedikit. Untuk mengimbangi perkembangan teknologi pendidikan tersebut, perlu dilakukan perancangan bangunan dengan lantai yang bertingkat.

Bangunan Laboratorium Terpadu Universitas Lambung Mangkurat yang bertingkat dua akan dimodifikasi lantainya menjadi empat tingkat. Perancangan struktur atas menggunakan software SAP2000 berdasarkan SNI 2847:2019 untuk beton bertulang, SNI 1727:2020 untuk pembebanan, dan SNI 1726:2019 untuk ketahanan gempa. Perancangan struktur bawah menggunakan tiang pancang square pile berukuran 35 cm x 35 cm dengan kedalaman 6 meter dan kedalaman 9 meter berdasarkan SNI 8460:2017 untuk syarat perancangan geoteknik. Perhitungan struktur bawah dalam perancangan ini meliputi perhitungan daya dukung tiang, efisiensi, distribusi beban pada kelompok tiang pancang, daya dukung lateral, defleksi, dan penurunan tiang serta perencanaan pile cap dan tulangannya.

Hasil perancangan fondasi mendapatkan nilai daya dukung tiang tunggal yang dihitung menggunakan metode Meyerhoff, Aoki De Alencar dan Tumay and Fakhroo Method (Cone-m Method) sebesar 623,788 kN untuk kedalaman 6 meter dan 808,448 kN untuk kedalaman 9 meter. Defleksi terbesar tiang pancang dengan Metode Reese Matlock yaitu 2,524 mm sedangkan dengan Metode Brooms sebesar 1,157 mm. Penurunan tiang pancang terbesar yaitu 7,330 mm. Tipe pile cap yang digunakan diantaranya P2 ukuran 1,9 m x 1,0 m; P4 ukuran 1,9 m x 1,9 m; P6 ukuran 1,9 m x 2,8 m; P9 ukuran 2,8 m x 2,8 m; P12 ukuran 3,7 m x 2,8 m; P16 ukuran 3,7 m x 3,7 m.

Kata kunci: tiang pancang, daya dukung, defleksi, penurunan, pile cap