Tanaman Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm F)Bedd) adalah tanaman paku-pakuan yang tumbuh di daerah rawa gambut yang secara umum disebut lahan basah yang memiliki kandungan gizi yang sangat berguna bagi tubuh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kelakai setelah dijadikan ekstrak dan ditambahkan ke dalam pembuatan mie basah terhadap sifat fisikokimia berupa elastisitas, daya serap air dan kadar air mie basah serta organoleptik berupa warna aroma dan tekstur untuk mengetahui formula terbaik ekstrak kelakai dalam pembuatan mie basah. Penelitian ini dirancang menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu F0 (0%), F1 (60%), F2 (80%), dan F3 (100%). Data kemudian dianalisis menggunakan uji statistik Analisis of Variance (ANOVA) dengan taraf kepercayaan α = 0,05. Bila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT)  untuk uji sifat Fisiko Kimia, dan uji statistik Kruskal-Wallis dengan taraf kepercayaan α = 0,05 untuk uji organoleptik. Bila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Mann-Whitney dengan menggunakan SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mie basah dengan penambahan ekstrak kelakai berpengaruh nyata terhadap elastisitas dan daya serap air dimana semakin banyak ekstrak maka semakin tinggi elastisitas dan daya serap air. Serta berpengaruh nyata terhadap kadar air, dimana semakin banyak ekstrak maka semakin rendah kadar air. Hasil penelitian pada uji tingkat kesukaan atau data organoleptik yaitu tidak berpengaruh nyata terhadap kesukaan panelis terhadap warna, aroma dan tekstur. Namun, secara umum formula yang paling disukai adalah pada perlakuan F2.

Kata Kunci : Ekstrak Kelakai, Mie Basah, Fisikokimia, Organoleptik.