Saat ini, peningkatan terhadap teknologi yang semakin hari semakin meningkat, diantaranya industri kelapa sawit, industri pembangkit listrik serta kendaraan roda dua yang setiap harinya akan memproduksi zat polusi yang akan mencemarkan udara. Pabrik kelapa sawit atau PKS merupakan salah satu industri yang berpotensi sebagai pecemar udara yang menggunakan bahan bakar cangkang dan serabut, di pabrik sawit biasanya disebabkan hasil pembakaran di boiler untuk membuat steam atau uap. Neraca massa digunakan untuk perhitungan pada bahan bakar yang digunakan oleh pabrik industri kelapa sawit (PKS), yang mana massa yang masuk sama dengan massa yang keluar pada sumber tak bergerak yaitu cerobong. Model disperse polutan dapat diprediksi menggunakan software atau aplikasi, yaitu menggunakan Aermod. Jumlah bahan bakar yang digunakan adalah 30Ton, masing-masing bahan bakar mempunyai berat yang berbeda, cangkang 7,5Ton dang serabut 22,5Ton. Dengan total massa input 30.000 kg dan output adalah 15.489,7352 kg/jam, dengan total massa kehilangan 2.094,6428 kg/jam. Dalam perhitungan terhadap perencanaan volum dan dimensi cerobong, maka diperhatikan keadaan pada titik sumber emisi dengan tinggi cerobong 20 m dan 25 m, dengan kecepatan gas buangnya adalah 10 m/s dan 11 m/s. Pola sebaran emisi dengan lama waktu selama 24 jam dengan titik penerimaan dengan ketinggian 1,5 m dari muka tanah, memiliki konsentrasi maksimal untuk parameter TSP 5,74 μg/m³, parameter SO₂ 50,14 μg/m³, parameter NO₂ 15,6 μg/m³, sedangkan perbedaan antara yang disimulasikan dan dalam keadaan dilapangan, lebih baik dengan tinggi cerobong 25 m agar memaksimalkan sebaran emisi dibandingkan tinggi cerobong 20 m.

Kata Kunci: Polutan, Emisi, Aermod, Cerobong dan Neraca Massa.