Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk memperjelas kriteria mana yang paling umum untuk menentukaan kriteria priioritas dalam pengembangan kawasan wisata terapung di masa new normal. (2) Mengetahui pilihan alternatif mana yang menunjukkan hasil yang paling dominan, sehingga alternatif tersebut kemudian menjadi fokus pengembangan era new normal kawasan wisata terapung. Lokasi penelitian adalah Pasar Terapung Lok Baintan, Pasar Terapung Siring Tendean dan Pasar Terapung Kuin di Kota Banjarmasin. Analisis data yang penulis gunakan adalah dengan metode AHP (Analytic Hierarchy Process). Hasil penelitian (1) Hasil pengolahan data menunjukkan perlunya perhatian khusus diberikan pada prioritas wisata pasar terapung dalam new normal. karena kriteria atraktif memiliki nilai preferensi yang berbeda, tertinggi, diikuti oleh kriteria status dan terakhir kriteria akses. (2) Metode penelitian yang digunakan adalah AHP (Analytic Hierarchy Process), sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa diantara 3 (tiga) alternatif yang diteliti, alternatif pasar terapung Kuin lebih dominan daripada wisata pasar terapung Siring Tendean dan Lok Baintan. perkembangan pariwisata pasar terapung di era baru adalah hal yang wajar. Secara sederhana, wisata pasar terapung Kuin menjadi tujuan utama dalam pengembangan wisata pasar terapung di masa new normal.

Kata Kunci: Fasilitas, Daya Tarik, Akses, Pasar Terapung