RINGKASAN
Ulin (Eusideroxylon zwageri) yang juga dikenal dengan nama belian dan kayu besi borneo (Borneo iron wood). Saat ini baik secara luas potensi maupun penyebarannya menurun secara signifikan. Penurunan permudaan alam yang relatif terbatas penyebarannya dan pertumbuhan kayu ulin yang lambat juga menjadi penyebab berkurangnya potensi tegakan ulin di alam. Kelestarian hasil akan tercapai bila hasil yang dipanen tidak melebihi kemampuan pertumbuhan hutan (riap tegakan). Maka diperlukan pengukuran dan perhitungan riap trubusan ulin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis riap pada trubusan ulin pada tahun 2014 dan tahun 2018 di Areal PT. AYA YAYANG INDONESIA pada RKT tahun 2012 .Tujuan dari penelitian ini Mengetahui sebaran trubusan ulin berdasarkan kerapatan vegetasi, Menganalisis riap pada trubusan ulin pada tahun 2014 dan tahun 2018. Berdasarkan data pengamatan lapangan sebanyak 31 contoh trubusan yang diteliti pada bulan Mei hingga bulan November 2014 dan dibandingkan dengan pengamatan sebelumnya pada tahun 2014 menunjukkan hasil bahwa tidak ada satupun trubusan ulin yang mengalami kematian. Pengamatan selanjutnya pada bulan januari tahun 2018 ditemukan ada 29,04% trubusan ulin yang mati atau ada 9 trubusan ulin yang mati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pertumbuhan (riap) per bulan (CAI) trubusan Ulin berkisar 0.197 cm/bulan, dan pada tingkat pancang dan 0.300 cm/bulan pada tingkat tiang. Sedangkan pertumbuhan tahunan (MAI), pada tingkat pancang sebesar 0.463 cm/tahun dan pada tingkat tiang sebesar 1.147 cm/tahun.