ABSTRAK

Febriani Wulandari. 2022. Organologi Alat Musik Tradisional Kecapi Dayak Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah. Skripsi, Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Sumasno Hadi, S.Pd., M.Phill. (II) Putri Dyah Indriyani, M.Pd.

Kata Kunci :  Kecapi Dayak, Organologi, Musik Tradisional

Kecapi merupakan alat musik khas tradisional suku Dayak yang berasal dari Kalimantan Tengah. Alat musik tradisional ini sudah hampir pudar karena budaya asing yang masuk ke Indonesia. Banyak anak-anak daerah Kalimantan Tengah khusus nya di daerah Kabupaten Kapuas kurang mengetahui spesifikasi alat musik ini karena terbatasnya sumber informasi yang membahas lebih rinci mengenai Kecapi. Dari hal tersebut peneliti bertujuan untuk mengetahui, memahami dan mendeskripsikan tentang organologi (bagian-bagian) alat musik tradisional kecapi Dayak Kabupaten Kapuas baik secara aspek fisik maupun non fisik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.

Hasil penelitian ini menjelaskan tentang : (1) Klasifikasi kecapi Dayak termasuk golongan kordofon. (2) Organologi secara fisik dan non fisik meliputi (a) Bagian-bagian serta fungsi instrumen alat musik tradisional kecapi Dayak. (b) Bagian dan ukuran kecapi Dayak. (c) Bahan dan Peralatan yang digunakan untuk proses pembuatan kecapi Dayak adalah memakai kayu Marambung (kayu api). (d) Sejarah tentang kecapi Dayakyang berasal bara lewu telu (dari langit ketiga) yang dibawa turun ke bumi sebagai sarana pemanggil Sangiang (leluhur). (e) Fungsi musik kecapi Dayakpada awalnya digunakan sebagai sarana musik pengiring Sangiang dalam pengobatan tradisional, untuk orang sakit,hingga untuk menenung (minta petunjuk) umat suku Dayak pada masanya. (f) Perkembangan alat musik kecapi Dayak seiring dengan perkembangan tekonologi sekarang dan perkembangan manusia yang mencintai budaya, alat musik kecapi Dayak kini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pengiring pengobatan saja, namun juga sebagai sarana hiburan lalu dikembangkan dengan adanya lagu Karungut.