Literasi sains merupakan kemampuan menggunakan pengetahuan ilmiah untuk mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, dan menyimpulkan berdasarkan bukti ilmiah. Rendahnya kemampuan literasi sains menjadi masalah terutama bagi peserta didik di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan literasi sains peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis Socio Scientific Issues di SMA Negeri 13 Banjarmasin. Metode penelitian ini adalah quasi experiment dengan nonequivalent control group design. Sampel penelitian ini adalah kelas XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol, yang masing-masing terdiri atas 35 dan 36 peserta didik, dengan rata-rata usia 17-18 tahun. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based learning dan Direct Instruction, sedangkan variabel terikat adalah kemampuan literasi sains. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan non-tes. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Uji-t digunakan untuk menganalisis perbedaan kemampuan literasi sains peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kemampuan literasi sains kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen memiliki rata-rata lebih tinggi yaitu 84,88 dibandingkan kelas kontrol yaitu 53,01. Hasil respon peserta didik terhadap pembelajaran mendapatkan respon positif. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran model Problem Based Learning berbasis Socio Scientific Issues efektif dalam meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik.

Kata kunci :  Model Problem Based Learning, Socio Scientific Issues, kemampuan literasi sains, larutan penyangga