DIGITAL LIBRARY



JUDUL:DAMPAK BUDIDAYA IKAN PAPUYU TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN PERAIRAN DAN KELAYAKAN USAHANYA (STUDI KASUS: POKDAKAN SAKTI DI KAMPUNG PAPUYU DESA KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR)
PENGARANG:AFRYAL KHAIDATUNNISA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-02-06


Usaha budidaya perikanan di suatu wilayah mempunyai potensi bepengaruh terhadap lingkungan sekitar dan kondisi ekonomi masyarakat. Selain itu, dapat memberikan sumber pendapatan serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.Usaha budidaya perikanan dapat pula mempengaruhi kondisi lingkungan perairan sekitar yang pada awalnya seimbang menjadi terganggu akibat dari proses budidaya itu sendiri.

Potensi limbah cair budidaya ikan yang dibuang ke perairan secara langsung, dapat menyebabkan meningkatnya akumulasi limbah nitrogen dan posfor di lingkungan perairan menjadi penyebab terjadinya penurunan kualitas perairan secara fisika dan kimia (Sinambela & Sipayung, 2015) di sekitar area budidaya. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui kualitas badan air pembuangan limbah budidaya melalui indeks pencemaran dan bioindikator fitoplankton dengan parameter kualitas air secara fisika-kimia yaitu debit, sedimentasi, kecerahan, suhu, DO, pH, Bau, warna, TSS, amoniak, nitrat dan fosfat, dan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya ikan papuyu pada pembudidaya di kawasan tersebut.

Penelitian dilaksanakan di Kampung Papuyu Desa Karang Intan Kabupaten Banjar bulan Maret-April 2022 dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 1 kali yang diambil pada 5 (lima) titik, yaitu; Stasiun I, pengambilan sampel air dilakukan pada inlet (saluran air sebelum masuk kolam).Stasiun II, di kolam budidaya (3 titik). Stasiun III, saluran outlet (3 titik).Stasiun IV, perairan sebelum air limbah masuk ke badan air.Stasiun V, perairan penerima sesudah air limbah masuk ke badan air. Untuk mengetahui kelayakan usaha dilakukan survey secara purposive sampling, dengan sampelnya yaitu pembudidaya di kawasan tersebut yaitu sebanyak 13 koresponden.

Pengukuran parameter insitu dilakukan secara langsung di tempat sampling seperti pH, suhu, DO, dan kecerahan. Analisis warna, bau, TSS, amoniak, nitrat, fosfat, dan fitoplankton dilakukan secara eksitu di laboratorium. Data parameter fisika dan kimia dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2021 yaitu Baku Mutu Air Kelas III (tiga), kemudian dilakukan perhitungan Indeks Pencemaran (IP) sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air.Analisis kelayakan usaha dilakukan dengan menghitung Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate Return (IRR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa badan air pembuangan limbah budidaya secara fisika dan kimia melalui indeks pencemaran sebesar 1,6048 termasuk dalam kategori tercemar ringan, dengan parameter kualitas air yang melebihi baku mutu yaitu warna, amoniak dan fosfat dan melalui Indeks keanekaragaman (H’) fitoplankton sebesar 1,7055 termasuk dalam kategori tercemar sedang. Berdasarkan analisis kelayakan usaha pada seluruh respondendi kawasan Kampung Papuyu Karang Intan tergolong layak pada tingkat suku bunga 6% dengan NPV yaitu Rp. 33.722.969,00 – Rp. 99.522.235,00; Net BCR 23,77 – 71,76; dan IRR 579% - 1.723%.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI