ABSTRAK 

Nor, Abidin. 2022. Bahasa Persuasi pada Komentar Warganet dalam Youtube Mengenai Pemindahan Ibu Kota Negara. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. FKIP. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin. Pembimbing: (I) Prof. Dr. H. Jumadi, M.Pd.; (II) Faradina, M.Pd.

Kata kunci: bahasa persuasi dan Youtube.

      Bahasa persuasi merupakan ajakan kepada seseorang dengan strategi memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya; bujukan halus. Tujuan inti persuasi yaitu supaya pendengar atau seseorang melakukan sesuatu sesuai kehendak pembicara atau penulis. Upaya yang bisa dilakukan supaya tujuan tersebut terwujud seperti menyuguhkan bukti dan meyakinkan pembaca atau pendengar. Penelitian ini mengangkat issue terbaru pada Indonesia sekarang mengenai pemindahan ibu kota negara. Selain itu, issue pemindahan ibu kota negara sampai sekarang masih berlanjut, peneliti merasa harus meneliti hal yang baru terjadi di Indonesia.

      Masalah penelitian ini terdiri atas wujud dan teknik penggunaan bahasa persuasi komentar warganet dalam Youtube mengenai pemindahan ibu kota negara. penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud dan teknik penggunaan bahasa persuasi komentar warganet dalam Youtube mengenai pemindahan ibu kota negara. penelitian ini mengacu pada teori yang dikemukakan Gorys Keraf.

      Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan catat. Peneliti menyimak dan membaca secara berulang komentar warganet mengenai pemindahan ibu kota negara pada Youtube yang terdapat ciri bahasa persuasi. Data pada penelitian ini adalah bahasa persuasi pada komentar warganet dalam Youtube mengenai pemindahan ibu kota negara. Analisis data menggunakan model yang dikemukakan Miles dan Huberman.

      Hasil penelitian penggunaan bahasa persuasi pada komentar warganet dalam Youtube mengenai pemindahan ibu kota negara memiliki ciri untuk melarang, menyarankan, perintah, imbauan, ajakan, pertimbangan, menyakinkan, dan harapan. Aspek kebahasaan yang ditemukan peneliti diantaranya jangan, mending, harusnya, lanjutkan, bersiaplah, harus, lebih baik, yang terpenting, ayo, hadirkan, dukung, sebaiknya, sebaiknya, percepat, lets go, seharusnya, mustinya, buktikan, tidak boleh, undang, yang penting, jadilah, sebetulnya, hayo, urus, perlu, lunasi, dan biarin. Teknik persuasi yang digunakan terdapat rasionalisasi, identifikasi, sugesti, konformitas, dan kompensasi.

      Peneliti mengharapkan lebih banyak meneliti dalam bidang ini. Semakin banyak penelitian yang dilakukan, maka semakin bermacam-macam bahasa persuasi yang didapatkan. Selain itu, ide-ide pada bahasa persuasi juga dapat dikembangkan agar pengetahuan bahasa persuasi lebih luas.