DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DI ATAS TANAH PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril) YANG DIAPLIKASI BEBERAPA PESTISIDA NABATI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT
PENGARANG:ANDRE PRANATA
PENERBIT:FAK.PERTANIAN
TANGGAL:2018-10-15


Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui perbedaan
keanaekaragaman arthropoda di atas tanah pada tanaman kedelai yang diaplikasi
beberapa pestisida nabati, untuk mengetahui kelimpahan arthropoda kelompok
musuh alami tertinggi dan arthropoda kelompok hama terendah pada tanaman
kedelai yang diaplikasi beberapa pestisida nabati dan untuk mengetahui pengaruh
aplikasi beberapa pestisida nabati terhadap persentase kerusakan daun pada
tanaman kedelai di lahan rawa pasang surut.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari – April 2018 di Desa
Sidomulyo Kecamatan Tamban Catur Kapuas dan untuk indentifikasi serangga
dilakukan di Laboratorium Entomologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok
(RAK) satu faktor yang terdiri dari delapan taraf perlakuan yang diulang sebanyak
empat kali ulangan, sehinggga diporoleh sebanyak 32 satuan percobaan. Delapan
taraf perlakuan tersebut antara lain: Ti (Tanpa Insektisida /Kontrol), K (2 mL
Insektisida Kimia L-1/Bahan aktif Klorantraniliprol), Kp (2 g Ekstrak Kepayang
L-1), Kr (2 g Ekstrak Kirinyu L-1), Bi (2 g Ekstrak Bintaro L-1), Cj (2 g Ekstrak
Cabai Jawa L-1), Sh (2 g Ekstrak Sirih Hutan L-1) dan Mi (5 mL Mimba L-1).
Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode jaring ayun
(sweep sampling method).
Terdapat perbedaan keanekaragaman arthropoda di atas tanah pada
tanaman kedelai yang diaplikasi beberapa pestisida nabati di lahan rawa pasang surut yaitu keanekaragaman arthropoda tinggi (H′>3) pada perlakuan pestisida nabati Sirih Hutan dan Cabai Jawa, keduanya sebesar (H′= 3,11) kemudian Mimba (H′= 3,06) dan perlakuan kontrol (Tanpa Insektisida) (H′= 3,26). Pestisida kimia dan pestisida nabati Kepayang, Bintaro dan Kirinyu memiliki keanekaragaman (H′) yang sedang (1 < H′< 3). Indeks kemerataan (E) dan kekayaan arthropoda (R) pada semua perlakuan
baik pada beberapa pestisida nabati, pestisida kimia maupun kontrol (Tanpa
Insektisida) memiliki indeks kemerataan penyebaran yang stabil (0,21 ≤ E ≤ 1)
dan indeks kekayaaan jenis yang tinggi (R > 4).
Perlakuan pestisida nabati Kirinyu merupakan perlakuan pestisida terbaik
dengan persentase kelimpahan arthropoda predator tertinggi sebanyak 423 ekor
(48,85 %), pada perlakuan yang sama juga memiliki persentase kelimpahan hama
terendah sebanyak 191 ekor (22,06 %). Sementara pada perlakuan pestisida
Mimba menunjukkan kelimpahan arthropoda kelompok parasitoid tertinggi
sebanyak 271 ekor (42,68 %) dan persentase kelimpahan hama sebesar 197 ekor
(31,02 %). Selain itu terdapat pengaruh aplikasi pestisida nabati terhadap
persentase kerusakan daun. Perlakuan pestisida nabati Kepayang merupakan
perlakuan dengan kerusakan daun kedelai terendah hanya sebesar 9,20 %
(terbaik), diikuti pestisida Kimia 9,39 % dan pestisida nabati Cabai Jawa sebesar
dan 10,13 %.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI