Kata Kunci : penerimaan diri, anak tunagrahita ringan, teman sebaya

Penelitian ini dilatarbelakangi karena banyak terdapat anak berkebutuhan
khusus di SDN Jawa 2 Martapura dimana diantaranya adalah anak tunagrahita
ringan yang duduk di kelas IV. Di dalam kelas, anak tunagrahita ringan belajar
bersama anak-anak lainnya yang tidak mengalami hambatan. Oleh karena sosialisasi
dan komunikasi anak tunagrahita ringan dengan anak lainnya sering mengalami
masalah, maka penerimaan diri teman sebaya terhadap anak tunagrahita ringan
menjadi fokus utama dalam penelitian ini.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian deskriptif
kualitatif sehingga dalam mendapatkan hasil penelitian di lapangan maka peneliti
melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian
ini meliputi guru kelas, orang tua anak tunagrahita ringan, teman-teman sebaya anak
tunagrahita ringan dan anak tunagrahita ringan itu sendiri.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka didapat
kesimpulan bahwa penerimaan diri anak tunagrahita ringan oleh teman sebaya di
SDN Jawa 2 Martapura belum dilakukan oleh siswa-siswinya secara menyeluruh hal
ini terbukti dari hasil penelitian yang didapat dimana teman sebaya masih
mengabaikan kondisi anak tunagrahita ringan sehingga diskriminasi dan anggapan
aneh pun masih ditujukan pada anak tunagrahita ringan. Sikap positif penerimaan
diri anak tunagrahita oleh teman sebayanya dapat mengakomodasi terhadap hal-hal
yang dapat mempengaruhi perkembangan anak baik perkembangan kognitif maupun
sosial. Hal ini akan membuat penerimaan diri yang dilakukan teman sebaya menjadi
menyeluruh terhadap semua aspek kategori dan hasil yang didapat dari penerimaan
diri pun akan semaksimal mungkin.