DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Studi Karakteristik Termal, Fisik dan Mekanik Beton-PCM Illipe Butter (Shorea sp) Sebagai Material Penyerap Panas
PENGARANG:MILLTRIANA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-03-01


Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dan menganalisis karakteristik termal, fisik, dan mekanik beton yang mengandung bahan berubah fasa (PCM) organik dari lemak tengkawang. Penelitian ini dimulai dengan melakukan uji terhadap agregat pasir dan arang sekam padi, kemudian ditentukan mix design antara campuran beton dan lemak tengkawang. Penambahan agregat arang sekam padi untuk meningkatkan konduktivitas termal pada PCM. Pembuatan Beton-PCM digunakan metode paling sederhana dan mudah dikerjakan yaitu Metode Penggabungan Langsung (direct incorporation). Hasil uji karakteristik termal PCM menggunakan Differential Scanning Calorimetry (DSC), diperoleh nilai titik leleh berkisar 36,08?–47,78?, kalor laten sebesar 91,63 J/g, konduktivitas termal sebesar 0,0233 W/m.K, dan resistansi termal sebesar 7,1331 K/mW, diketahui kandungan energi kalor laten dari lemak tengkawang menunjukkan potensi yang baik sebagai PCM organik. Adapun variasi PCM yang paling optimal adalah B-PCM 10% dengan titik leleh berkisar 37,14? – 44,64?, kalor laten sebesar 27,53 J/g, konduktivitas termal sebesar 0,0764 W/m.K dan resistansi termal sebesar 2,1794 K/mW, terlihat titik leleh masih stabil, namun terjadi penurunan kalor yang diserap PCM, disisi lain adanya peningkatan konduktivitas termal dari Beton-PCM.  Hasil uji massa jenis beton tanpa penambahan PCM sebesar 1209 kg/m3 dan dengan penambahan PCM berturut-turut B-PCM 5% sebesar 1148 kg/m3, B-PCM 10% sebesar 1076 kg/m3, dan B-PCM 15% sebesar 1032 kg/m3. Pada sampel B-PCM 10% terjadi peningkatan daya serap air dan porositas beton, dan nilai koefisien pemuaian tertinggi sebesar  0,5 × 10-5/?. Hasil uji kuat tekan beton tertinggi pada sampel B-PCM 0% berumur 7 hari sebesar 1,28 Mpa, umur 14 hari 1,84 Mpa, dan umur 28 hari 1,71 Mpa. Studi ini menyimpulkan bahwa PCM lemak tengkawang berpotensi sebagai bahan penyerap panas pada bangunan non-struktural, sebagai perbandingan disertakan penelitian terdahulu.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI