DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGGUNAAN MEDIA ANGKUT INDUK TERHADAP REPRODUKSI IKAN PAPUYU (Anabas testudineus Bloch)
PENGARANG:DEVISA DAHLIA PRAYITNO
PENERBIT:FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
TANGGAL:2018-10-22


RINGKASAN
DEVISA DAHLIA PRAYITNO (G1B114204) Laporan skripsi berjudul “Penggunaan Media Angkut Induk Terhadap Reproduksi Ikan Papuyu (Anabas testudineus Bloch)” di bawah bimbingan Bapak Dr. Ir. H. Muhammad, M.P. selaku Ketua Pembimbing, Bapak Ir. H. Pahmi Ansyari, M.S. selaku Anggota Pembimbing dan Bapak Ir. H. Rozanie Ramli, M.Si. selaku Dosen Penguji skripsi.
Transportasi ikan hidup dipengaruhi oleh kualitas air yaitu parameter fisika dan kimia air seperti oksigen terlarut, suhu, pH, karbondioksida, dan amoniak (NH3). Apabila kualitas air yang pada proses pengangkutan buruk dapat meningkatkan stres pada indukan ikan papuyu dan dapat mempengaruhi hasil reproduksinya. Media angkut yang digunakan biasanya hanya berupa air yang dikemas pada kantong plastik dan diberi oksigen, namun perlakuan tersebut masih tinggi tingkat mortalitasnya dan menyebabkan ikan stress yang berakibat pada terhambatnya proses pematangan telur dan menurunnya kualitas sperma ikan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakahemukan media yang terbaik dalam transportasi induk ikan papuyuterhadap beberapa parameter indukan. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei 2018 di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat.
Prosedur penelitian meliputi perisapan wadah, persiapan media angkut persiapan ikan uji, pemeliharaan induk, pengangkutan, pengamatan gambaran darah, pemijahan, pengamatan kualitas air, pengamatan reproduksi. Persiapan wadah menggunakan akuarium dan baskom berjumlah masing-masing 12 buah yang telah dicuci bersih menggunakan sabun selanjutnya dikeringkan lalu diisi air yang berasal dari sumur. Persiapan media angkut yaitu sterofoam berjumlah 12 buah yang telah dicuci bersih dan selanjutnya diisi dengan air, spon basah dan lumpur. Persiapan ikan uji yang digunakan induk papuyu betina berjumlah 2 ekor dan induk jantan sebanyak 4 ekor per perlakuan, sebelum dilakukan pengangkutan ikan terlebih dahulu di puasakan selama 24 jam. Pengangkutan induk ikan dilakukan pada malam hari selama 6 jam, kemudian dilakukan pengukuran kualitas air dan pengamatan gambaran darah. Pemijahan dilakukan pada sore hari setelah 8 jam pengangkutan, ikan disuntik dengan hormone ovaprim. Ikan memijah 12 jam setelah dilakukan penyuntikan selanjutnya dilakukan pengamatan diameter telur, fekunditas, tingkat pembuahan dan daya tetas telur. Tingkat kelangsungan hidup dihitung 3 hari setelah ikan menetas. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan O = Kontrol (tanpa diangkut), A = Air, S = Spon Basah, L = Lumpur.
Media pengangkutan induk ikan papuyu yang terbaik adalah lumpur dengan tingkat pembuahan 91.33%, tingkat penetasan telur 86.83%, dan tingkat kelangsungan hidup 100 %. Parameter gambaran darah menunjukan bahwa penggunaan media angkut berupa lumpur tidak berbeda nyata dengan kontrol. Pengangkutan induk ikan papuyu disarankan menggunakan media lumpur.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI