DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KEMANJURAN INSEKTISIDA NABATI TERHADAP HAMA PEMAKAN DAUN KACANG KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA FASE VEGETATIF DI LAHAN RAWA PASANG SURUT
PENGARANG:SURYA ABDI
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2018-10-22


RINGKASAN
SURYA ABDI. Kemanjuran Insektisida Nabati Terhadap Hama Daun Kacang
Kedelai (Glycine max L. Merril) pada Fase Vegetatif di Lahan Rawa Pasang
Surut, dibimbing oleh Samharinto dan Indar Pramudi.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemanjuran beberapa insektisida
nabati untuk mengendalikan hama pada tanaman kedelai di lahan rawa pasang
surut.
Penelitian ini dilaksanakan pada musim kemarau dari bulan September –
November 2017 di Desa Kolam Kiri Kecamatan Barambai Kabupaten Barito
Kuala Provinsi Kalimantan Selatan.
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah
Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yang terdiri dari delapan
perlakuan yang diulang sebanyak empat kali ulangan, sehingga diperoleh 32
satuan perobaan. Delapan perlakuan tersebut antara lain: Ti (Tanpa
Insektisida/Kontrol), K (2 mL Insektisida Kimia L-1/Bahan Klorantraniliprol), Kp
(2 g Ekstrak Kepayang L-1), Kr (2 g Ekstrak Kirinyuh L-1), Bi (2 g Ekstrak
Bintaro L-1), Cj (2 g Ekstrak Cabai Jawa L-1), Sh (2 g Ekstrak Sirih Hutan L-1) dan
Mi (2 g Mimba L-1). Metode pengamatan sampel pada penelitian ini
menggunakan metode pengamatan secara langsung ke titik pengamatan yang
telah ditentukan. Pada tanaman yang menjadi sampel pengamatan akan dilihat
kerusakan daunnya, yaitu pada bagian daun atas, tengah, dan daun bawah hal ini
bertujuan untuk melihat apakah daun tersebut diserang hama atau tidak,
selanjutnya hasil pengamatan di catat untuk mengetahui hama apa saja yang telah
ditemukan. Beberapa hama yang ditemukan pada saat pengamatan, yaitu ulat
penggulung daun (Lamprosema indicate F.), ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites),
dan ulat grayak (Spodoptera litura).
Terdapat perbedaan kemanjuran antara insektisida kimia dengan
insektisida nabati yang mana insektisida kimia memiliki persentase kerusakan
daun yang paling rendah sebesar 3,47%, sehingga kimia dapat dinyatakan manjur
untuk menekan persentase kerusakan daun akibat hama daun kedelai, sedangkan
pada beberapa perlakuan pestisida nabati yaitu mimba (6,24%), bintaro (6,41%),
kirinyuh (6,69%), sirih hutan (6,70%), cabe jawa (6,96%) dan kepayang (7,03%)
menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata dengan kontrol (tanpa insektisida) yaitu
sebesar (6,32%), sehingga ini membuktikan bahwa pestisida nabati yang
digunakan untuk mengendalikan hama daun kacang kedelai tidaklah manjur.


Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI