Pada pertambangan batubara, batubara yang baru diambil dari proses front pertambangan akan ditumpuk terlebih dahulu di bagian stockpile sebelum dimanfaatkan atau dikirimkan kepada konsumen. Penyimpanan batubara di stockpile dimaksudkan untuk menjaga agar batubara tidak terbakar dengan sendirinya (swabakar), agar batubara tetap berkualitas dan stabil sebelum digunakan, untuk melakukan controlling, dan perawatan. Penyimpanan batubara dalam durasi waktu yang cukup lama di stockpile bisa menyebakan perusahaan merugi karena kemungkinan terjadinya swabakar lebih besar. Spraying treatment menggunakan Hydrosol akan membasahi batubara secara merata sehingga akan melapisi batubara dan dapat mencegah terjadinya swabakar

Penelitian ini dibuat dengan tujuan menganalisis perubahan suhu batubara akibat penggunaan Hydrosol dan menentukan konsentrasi Hydrosol yang terbaik untuk mencegah timbulnya swabakar batubara. Desain operasional penelitian adalah dengan cara memisahkan produk batubara. Kemudian dilakukan pembuatan 4 konsentrasi Hydrosol yang akan diaplikasikan pada produk batubara dengan cara spraying. Setelah dilakukan spraying pada tiap produk batubara, akan dilakukan pengambilan data dengan cara pengukuran suhu setiap hari. Data dari hasil penelitian akan menunjukkan peningkatan suhu untuk setiap produk batubara selama 20 hari penumpukan sehingga akan menggambarkan pengaruh dari setiap konsentrasi Hydrosol yang dibuat dan mendapatkan konsentrasi yang terbaik untuk penerapan pada proses produksi batubara perusahaan.

Penggunaan Hydrosol dengan 4 konsentrasi (0,0%; 0,5%; 1,0%; dan 1,5%) dengan lama perlakuan selama 20 hari memberikan pengaruh terhadap suhu tumpukan batubara dengan range 32,4 oC sampai dengan 55,3 oC dimana suhu kritis awal self heating untuk terjadinya swabakar adalah 50.7 oC, dan batubara dengan suhu di atas 50 oC harus diberikan treatment kembali seperti pemadatan dan spraying. Konsentrasi Hydrosol terbaik untuk mencegah terjadinya swabakar selama 20 hari penumpukan adalah konsentrasi Hydrosol 1,5% yaitu campuran 98,5 liter air dengan 1,5 liter Hydrosol untuk setiap 10 ton batubara, yang menghasilkan suhu akhir paling rendah dari semua tumpukan batubara yaitu 41,3 oC.