DIGITAL LIBRARY



JUDUL:HUBUNGAN SANITASI FISIK RUMAH DAN PERILAKU MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA (Studi Observasional Analitik di Wilayah Kerja Puskesmas Kurun Kabupaten Gunung Mas)
PENGARANG:Madia Patrisia
PENERBIT:FAKULTAS KEDOKTERAN
TANGGAL:2018-10-23


ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA SANITASI FISIK RUMAH DAN PERILAKU MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA
Studi Observasi Analitik Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kurun
Kabupaten Gunung Mas
Madia Patrisia
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit infeksi yang menular pada pernapasan dan merupakan penyakit infeksi akut menular yang masih menjadi isu kesehatan global di semua negara. Menurut Kemenkes RI tahun 2016 ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada balita. ISPA dan Pneumonia merupakan penyakit infeksi terbesar penyebab kematian pada anak-anak di seluruh dunia. ISPA dan Pneumonia merupakan penyebab dari 15% kematian balita, yaitu diperkirakan sebanyak 918.000 balita di tahun 2015. Di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2016 perkembangan jumlah kasus penderita ISPA dan pnemonia pada balita terus mengalami fluktuasi mulai dari tahun 2012 sebanyak 771 kasus kemudian turun lagi menjadi 681 kasus kemudian turun lagi pada tahun 2014 menjadi 462 kasus dan terakhir pada tahun 2015 menjadi 455 kasus. Dari Data Dinas Kabupaten Gunung Mas, Puskesmas Kurun menduduki peringkat pertama dengan jumlah kejadian ISPA terbanyak 966 kasus pada tahun 2017. Beberapa faktor yang menyebabkan kejadian ISPA pada balita adalah sanitasi fisik rumah yaitu ventilasi udara, suhu, kelembaban, dan pencahayan. Serta faktor perilaku anggota keluarga merokok dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kurun Kabupaten Gunung Mas. Metode penelitian ini menggunakan observasi analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 96 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara luas ventilasi (p=0,002), suhu (p=0,001), kelembaban (p=0,001), pencahayaan (p=0,001), dan perilaku merokok anggota keluarga (p=0,001), dengan kejadian ISPA pada balita. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk lebih meningkatkan keakuratan hasil dengan jumlah responden lebih banyak, wilayah lebih luas, serta waktu lebih panjang.
Kata-kata kunci : Sanitasi Fisik Rumah, Perilaku Merokok Anggota Keluarga, Kejadian ISPAPada Balita

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI