RINGKASAN
M. SAUBARI. Kotoran Kambing Etawa sebagai Media Aplikatif Trichoderma sp.untuk Mengendalikan Penyakit Jamur Akar Putih pada Tanaman Karet, di bawah bimbingan H. Ismed Setya Budi dan Hj. Helda Orbani Rosa.
Penelitian ini bertujuan mengetahui dosis yang dapat memberikan pengaruh pada intensitas serangan jamur akar putih pada tanaman karet.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2017 yang bertempat di Desa Pematang Danau RT 04 RW 02, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dan Laboratorium Fitopatologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Perlakuan yang diuji dengan 6 perlakuan yang diulang 4 kali sehingga ada 24 satuan yaitu K: Kontrol (tanpa perlakuan/K), Trichoderma sp. (T), Trichokompos 1 Kg (T1), Trichokompos 2 Kg (T2), Trichokompos 3 Kg (T3), dan Trichokompos 4 Kg (T4).
Penelitian ini diawali dengan pengamatan intensitas penyakit JAP sebelum dan sesudah aplikasi pada tanaman karet yang sudah terserang di lapang. Perhitungan nilai intensitas serangan menggunakan rumus : Intensitas Serangan = x 100 % menurut Pawirosoemardjo & Purwantara, (1985). Kemudian dilanjutkan menghitung nilai efektivitas perlakuan dengan rumus Abbot (Direktorat Perlindungan Perkebunan, 2014). Persentase kesembuhan akar dihitung dengan cara membandingkan jumlah akar yang sembuhdengan total akar yang diamati.
Hasil perhitungan keefektifan perlakuan pada pengamatan setelah aplikasi diketahui yang paling tertinggi ditunjukkan pada petak perlakuan dosis T1 (1 Kg Trichokompos) yaitu sebesar 70,83%, dan efektivitas yang kedua diikuti dengan perlakuan pada T (Trichoderma sp.)dan T3 (3 Kg Trichokompos) dengan memiliki efektivitas sebesar 33,33%,dan yang terendah pada perlakuan dosis T4 (4 Kg Trichokompos) yaitu sebesar 0% dan T2 (2 Kg Trichokompos) 20,83%.