DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KERAGAAN PADI VARIETAS BASMATI AROMATIK TERHADAP PERLAKUAN JUMLAH BIBIT PER LUBANG DAN VARIASI UMUR BIBIT
PENGARANG:INDRA JATMIKA LIRAN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-03-28


Padi (Oryza sativa L.) Merupakan salah satu bahan pangan pokok indonesia. Menurt Badan Pusat Satistik Produksi Padi di Indonesia mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Kabupaten Banjar Merupakan salah satu dari 3 besar kabupaten dengan produksi padi tertinggi dari 13 Kabupaten atau kota di Provinsi Kalimantan Selatan. Produksi padi di Kabupaten Banjar tiap tahun mengalami penurunan. berbagai macam carai atau metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan produiksi pada, salah satunyua yaitu penggunan varietas unggul baru padi dengan benih bermutu, jumlah dan umur bibit yang sesuai menjadi faktor penentu tinggi rendahnya produksi padi. Kabupaten Banjar juga memiliki lahan-lahan yang berpotensi untuk ditanami padi salah satunya yaitu lahan pasang surut. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh interaksi dan kombinasi terbaik antara jumlah bibit per lubang dan variasi umur bibit terhadap keragaan padi varietas Basmati Aromatik di lahan pasang surut. Penelitian ini dilaksakan di lahan sawah percobaan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan terhitung dari bulan Agustus sampai dengan bulan Desember2020. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 2 faktor yaitu jumlah bibit per lubang tanam dan variasi umur bibit yang terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan sehingga didapatkan 27 satuan percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi antara jumlah bibit per lubang dan variasi umur bibit terhadap panjang malai dan berat 1000 butir, 1 bibit per lubang tanam dan 10 HSS (B1U1) merupakan kombinasi perlakuan terbaik terhadap panjang malai dan berat 1000 butir, 1 bibit per lubang tanam (B1) merupakan perlakuan faktor tunggal terbaik terhadap jumlah anakan produktif, umur berbunga, umur panen dan berat gabah per petak dan 10 HSS (U1) merupakan perlakuan faktor tunggal terbaik terhadap jumlah anakan produktif, umur berbunga, umur panen dan berat gabah per petak.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI