DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS TINGKAT KERAWANAN LONGSOR LAHAN DI KECAMATAN HANTAKAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
PENGARANG:Hasbullah
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-03-31


INTISARI

 

Longsor lahan sering terjadi di Kecamatan Hantakan. Pada tahun 2013 terjadi 3 kali bencana tanah longsor, pada tahun 2017 terjadi 1 kali bencana longsor lahan, dan pada tahun 2021 terjadi 5 kali bencana longsor lahan.  Longsor lahan di Kecamatan Hantakan disebabkan karena curah hujan yang tinggi, kemiringan lereng yang curam, serta penggunaan lahan berupa pertanian, perkebunan, permukiman, pertambangan serta akibat adanya pembalakan liar.

Tujuan penelitian ini menganalisis tingkat kerawanan longsor lahan di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan mengetahui sebaran kerawanan longsor lahan di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Hantakan sebagai populasi dan Metode Penelitian ini menggunakan metode skoring atau pengharkatan dari setiap parameter kerawanan longsor dengan menggunakan peta satuan lahan sebagai peta pra lapangan untuk pengambilan sampel.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kerentanan longsor lahan di setiap satuan lahan Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki 2 (dua) tingkat kerentanan longsor lahan, yaitu sedang (skor 16-20) dan tinggi (skor 21-25). Tingkat kerentanan longsor lahan sedang terdapat di 6 satua lahan dan sedangkan tingkat kerentanan tinggi terdapat di 12 satuan lahan. Desa dengan sebaran luas terbesar yang termasuk dalam kriteria tingkat kerentanan longsor lahan sedang yaitu Desa Tilahan, sedangkan Desa dengan sebaran luas terkecil yang termasuk dalam kriteria tingkat kerentanan longsor lahan sedang yaitu Desa Haruyan dayak. Desa dengan sebaran luas terluas yang termasuk dalam kriteria tingkat kerentanan longsor lahan tinggi yaitu Desa Patikalain, sedangkan Desa dengan sebaran luas terkecil yang termasuk dalam kriteria tingkat kerentanan longsor lahan tinggi yaitu Desa Murung B.

Kata kunci:  Kerawanan, Longsor Lahan, Sebaran


 

ABSTRACT

              Landslides often occur in Hantakan District. In 2013 there were 3 landslides, in 2017 there was 1 landslide, and in 2021 there were 5 landslides. Landslides in Hantakan District are caused by high rainfall, steep slopes, and land use in the form of agriculture, plantations, settlements, mining and due to illegal logging.

              The purpose of this study was to analyze the level of landslide hazard in Hantakan District, Hulu Sungai Tengah Regency and to determine the distribution of landslide vulnerability in Hantakan District, Hulu Sungai Tengah Regency. The research was carried out in Hantakan District as a population. This research method uses a scoring or grading method for each parameter of landslide susceptibility by using a land unit map as a pre-field map for sampling.

              The results of this study indicate that the level of vulnerability to landslides in each land unit in Hantakan District, Hulu Sungai Tengah Regency has 2 (two) levels of landslide vulnerability, namely moderate (score 16-20) and high (score 21-25). Moderate landslide susceptibility levels are found in 6 land units and high vulnerability levels are found in 12 land units. The village with the largest area distribution that is included in the criteria for medium landslide vulnerability is Tilahan Village, while the village with the smallest area distribution that is included in the criteria for moderate land slide vulnerability is Haruyan Dayak Village. The village with the widest distribution of areas included in the criteria for high landslide vulnerability is Patikalain Village, while the village with the smallest area distribution is included in the criteria for high landslide vulnerability, namely Murung B Village.

 

Keyword: vulnerability, landslide, distributio

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI