DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Studi Pengelolaan Limbah Medis Padat Puskesmas di Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah
PENGARANG:JAMIATUL KHUSNA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-04-01


Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah timbulan serta komposisi limbah medis padat Puskesmas di Kabupaten Barito Timur, menganalisis kondisi eksisting pengelolaan limbah medis padat Puskesmas di Kabupaten Barito Timur dan memberikan rekomendasi strategi pengelolaan limbah medis padat agar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah Puskesmas di Kabupaten Barito Timur  (Puskesmas Pasar, Puskesmas Tamiang Layang dan Puskesmas Ampah), sedangkan obyek penelitian adalah jumlah timbulan, komposisi dan kondisi eksisting pengelolaan limbah medis padat puskesmas di Kabupaten Barito Timur . Data diperoleh dari hasil pengukuran timbulan dan komposisi limbah medis padat, wawancara, observasi, dokumentasi dan data penunjang dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Timur.

Hasil penelitian menunjukkan  bahwa Jumlah timbulan limbah medis padat Puskesmas Pasar Panas 0,84 kg/hari dengan laju timbulan 0,003 kg/org/hari, Puskesmas Tamiang Layang 1,58 kg/hari dengan laju timbulan 0,002 kg/org/hari dan yang paling besar adalah Puskesmas Ampah yaitu 1,94 kg/hari dengan laju timbulan 0,002 kr/org/hari. Komposisi limbah medis padat Puskesmas terdiri dari limbah infeksius non benda tajam yaitu berupa kapas; perban; tissue; APD (hazmat, apron,handscon, masker, & penutup kepala); bekas bungkus obat ; botol dan selang infus; testpack; slide mikriskopik; disposable swab (alat pengambil sampel swab) dan pot dahak, limbah infeksius benda tajam yaitu jarum suntik dan spuit; blood lancet; botol vial/botol vaksin dan ampul, toksik farmasi yaitu bekas bungkus obat dan obat kadaluarsa. Komposisi Limbah Medis padat pada Puskesmas Pasar Panas adalah infeksius non benda tajam 43,64 %. infeksius benda tajam 56,29 % dan toksik farmasi 0,07 %. Komposisi Limbah Medis padat Puskesmas Tamiang Layang adalah infeksius non benda tajam 40,44 %. infeksius benda tajam 52,35 % dan toksik farmasi 0,09 %. Komposisi Limbah Medis padat Puskesmas Ampah adalah infeksius non benda tajam 47,56 %. infeksius benda tajam 52,35 % dan toksik farmasi 0,10 %. Komposisi limbah medis terbesar pada ketiga puskesmas ini adalah limbah infeksius benda tajam yaitu berupa vial/ botol vaksin covid-19. Kondisi eksisting pengelolaan limbah medis padat puskesmas di Kabupaten Barito Timur belum berjalan secara optimal dan masih banyak yang tidak sesuai dengan Permen LHK No. P.56/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Kondisi Eksisting yang paling dominan dari ketiga Puskesmas adalah pada proses penyimpanan di tempat penyimpanan sementara (TPS) yang tidak memenuhi syarat dan pada aspek sumberdaya manusia/ tingkat pengetahuan petugas yang masih rendah. Kedua hal ini sangat berdampak menimbulkan bahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Upaya pengelolaan limbah medis padat yang direkomendasikan dan bisa dilaksanakan oleh puskesmas untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada yaitu dengan melakukan perbaikan terhadap kondisi bangunan TPS yang tidak memenuhi syarat; melakukan desinfeksi kimiawi setiap hari pada limbah medis padat yang disimpan di TPS dan melakukan sosialisasi terhadap semua petugas di Puskesmas tentang tata cara pemilahan dan pengemasan limbah medis padat; menyusun SOP tentang prosedur pengelolaan limbah medis padat yang baik dan aman dan melakukan briefing terhadap petugas Cleaning Service minimal 1 bulan sekali.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI