DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Pengembangan dan Pertambahan Nilai pada Produk Purun Inovatif Berpeluang Lolos Kurasi Ekspor
PENGARANG:Arif Pangestu
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-04-05


Masyarakat Kalimantan Selatan salah satunya di Kampung Purun, Palam, Kota Banjarbaru membuat produk industri kreatif anyaman purun. Produk tersebut berupa tas, topi, tikar dan masih banyak lagi. Produk yang dihasilkan memiliki warna yang sangat beragam, namun dalam proses pewarnaannya para pengrajin masih menggunakan pewarna kimia yang tidak ramah lingkungan, selain itu desain produk masih bersifat monoton, dari segi pemasaran produk industri kreatif ini masih dipasarkan dalam sekala lokal dengan harga yang murah. Padahal jika dilakukan pengembangan desain dan inovasi pewarna non kimia dapat dilakukan, produk ini dapat berpotensi dipasarkan secara luas dan lolos kurasi ekspor. Inovasi yang dilakukan adalah dengan merubah pewarna yang digunakan, pewarna yang awalnya menggunakan pewarna kimia diganti dengan pewarna alami yang lebih ramah lingkungan, penggunaan pewarna alami juga akan meningkatkan peluang produk industri kreatif yang diproduksi agar mampu lolos kurasi ekspor karena berkurangnya penggunaan bahan kimia pada produk yang dihasilkan. Pewarna alami dihasilkan dari kombinasi kulit jengkol dan kayu secang, kulit jengkol yang digunakan merupakan limbah dari proses produksi makanan khas Kalsel “Jaring”. Pembuatan pewarna dilakukan dengan merebusnya dengan air dengan komposisi 60% Air. 5% kayu Secang dan 35% Kulit Jengkol. Penelitain ini diawali dengan membuat sebuah produk yang menggunakan pewarna alami, kemudian produk yang sudah selesai tahap produksi akan diuji layak atau tidaknya untuk masuk ke pasar oleh Rumah Kemasan Pemerintah Banjarbaru. Karakteristik produk yang dihasilkan dari penggunaan pewarna alami yang berasal dari kombinasi kulit jengkol dan kayu secang menghasilkan warna merah kecoklatan yang berasal dari percampuran senyawa tanin dalam kulit jengkol yang memiliki warna coklat dengan senyawa brazilin dalam kayu secang yang memiliki ii warna merah. Penggunaan kulit jengkol sebagai pewarna juga dapat bermanfaat sebagai anti jamur sehingga tidak perlu lagi menggunakan penambahan anti jamur dari bahan kimia sehingga produk yang dihasilkan ramah lingkungan. Hasil pengujian oleh pihak Rumah Kemasan menyatakan produk purun inovatif telah layak untuk dipasarkan dilihat dari segi kualitasnya. Harga jual produk yang ditetapkan adalah sebesar Rp. 46.000,- dengan harga pokok produksi sebesar Rp. 36.621,- perunitnya, produk tas purun sebelum dilakukan inovasi memiliki harga kisaran Rp 25.000/ produk, pertambahan nilai yang didapatkan setelah dilakukan inovasi adalah Rp 21.000/produk.

Kata Kunci :.Purun, Inovatif, Alami, Jengkol, Secang

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI