DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS TINDAKAN SOSIAL MAX WEBER DALAM TRADISI SEMBAHYANG REBUTAN DI KELENTENG SOETJI NURANI BANJARMASIN
PENGARANG:Tiara Moktika Elysia Asmin
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-05-07


Tiara Moktika Elysia Asmin, 2022. Analisis Tindakan Sosial Max Weber dalam Tradisi Sembahyang Rebutan Di Kelenteng Soetji Nurani Banjarmasin.  Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Yuli Apriati (II) Reski P.

Kata Kunci: Tindakan Sosial, Tradisi Sembahyang Rebutan, Kelenteng Soetji Nurani.

Sembahyang Rebutan merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan di Kelenteng Soetji Nurani Banjarmasin. Tradisi ini ditujukan untuk para arwah leluhur, yang dipercayai akan datang ke bumi pada tanggal 15 bulan 7 penanggalan China. Proses pelaksanaan tradisi Sembahyang Rebutan melalui beberapa tahapan dan dalam melaksanakan tradisi tersebut, masyarakat melakukan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan tertentu. Penelitian ini bertujuan yaitu (1) Untuk menemukan gambaran umum pelaksanaan tradisi Sembahyang Rebutan. (2) Untuk menemukan tindakan sosial para pelaku dalam tradisi Sembahyang Rebutan di Kelenteng Soetji Nurani Banjarmasin.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data yang dipilih yaitu purposive sampling dan informan dalam penelitian ini berjumlah 5 (lima) orang yaitu pengurus Kelenteng Soetji Nurani dan masyarakat yang masih melakukan tradisi Sembahyang rebutan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan mereduksi data, penyajian data dan verifikasi. Teknik pengujian keabsahan data dalam penelitian melalui triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Gambaran umum pelaksanaan tradisi Sembahyang Rebutan ada tiga tahap yaitu: (a) persiapan meliputi perlengkapan sembahyang rebutan. (b) pelaksanaan meliputi sembahyang, rebutan persembahan sajian makanan, dan bakar harta. (c) penutup meliputi pembagian makanan. (2) Tindakan sosial para pelaku tradisi Sembahyang Rebutan dibagi menjadi tiga yaitu: (a) tindakan tindakan rasionalitas nilai meliputi nilai kebajikan, dan nilai sosial, (c) tindakan tradisional meliputi kebiasaan turun temurun dan kepercayaan, (d) tindakan afektif meliputi rasa bakti dan takut.

Berdasarkan penelitian ini disarankan kepada peneliti selanjutnya, untuk dapat mengembangkan penelitian ini dengan meneliti tema lain yang dapat mengkaji terkait tradisi Sembahyang Rebutan, sehingga dapat menyempurnakan pembahasan penelitian mengenai tradisi Sembahyang Rebutan dari berbagai sudut, misalnya seperti makna tradisi Sembahyang Rebutanselain dari penelitian tentang analisis tindakan sosial ini.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI