ABSTRAK
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM DENGAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) ENTROPY-BASED (Oleh: Hermansyah; Pembimbing: Oni Soesanto, S.Si, M.Si dan Muliadi, S.Kom, M.Cs; 2018; 79 halaman)
Museum sebagai salah satu industri yang bergerak dibidang jasa harus bisa memberikan kepuasan kepada pengunjung. Kepuasan pengunjung dapat terwujud salah satunya dengan peningkatan kualitas palayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung terhadap kualitas palayanan, serta untuk mengetahui indikator-indikator pelayanan apa saja yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan oleh Museum. Oleh karena itu, dibuat sebuah sistem pendukung keputusan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung museum dengan metode Fuzzy AHP Entropy-based. Sistem ini menggunakan data kuesioner berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible. Kuesioner ditujukan kepada pengunjung Museum Lambung Mangkurat selaku responden dalam penelitian ini. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan menentukan tingkat kepentingan antar kriteria dan antar subkriteria, kemudian dilakukan perhitungan untuk mendapatkan bobot entropy. Setelah didapatkan bobot entropy, kemudian dihitung nilai kepuasan untuk setiap kriteria dan nilai kepuasan secara keseluruhan. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai kepuasan tertinggi didapatkan dari kriteria reliability dengan persentase sebesar 72,01%, disusul tangible dengan 68,46%, empathy dengan 67,59%, assurance dengan 66,24%, nilai kepuasan terendah didapatkan dari responsiveness dengan 62,54%, sedangkan nilai kepuasan secara keseluruhan yaitu 67,36%. Dan didapatkan 5 indikator yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan pelayanannya oleh Museum Lambung Mangkurat yaitu penjelasan tentang koleksi oleh petugas, kecepatan petugas dalam merespon keluhan, ekspresi petugas ketika memberikan keterangan, ketersediaan fasilitas untuk penyandang disabilitas, dan fungsi fasilitas yang ada di museum.
Kata Kunci: museum, fuzzy ahp, entropy-based, dimensi kualitas pelayanan