ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui proses penyelesaian perkara

tindak pidana kekerasan seksual pada anak di Polres Balangan Dan Untuk

mengetahui kendala apa yang dihadapi Polisi SATRESKRIM PPA Polres

Balangan Dalam menindak Pelaku tindak pidana kekerasan seksual pada anak.

Menurut hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama, Penyelesaian yang

dilakukan oleh pihak Polres Balangan khususnya di SATRESKRIM PPA untuk

menindak para pelaku tindak pidana kekerasan seksual pada anak memiliki

perbedaan Jika pelakunya adalah orang dewasa mereka para pelaku akan

dikenakan pidana seperti yag ada dalam Undang-Undang yang ada sekarang ini

dan jika pelakunya adalah anak atau ABH mereka akan dikenakan sanksi berupa

membuat sebuah surat pernhyataan tidak akan melakukan tindakan itu lagi yang

dibuat oleh wali anak itu sendiri dan mereka para pelaku anak diberikan

bimbingan yaitu dari orangtua atau wali anak itu sendiri. Kedua, Kendala yang

dialami oleh pihak Polres Balangan Khususnya di SATRESKRIM PPA adalah

Hambatan yang dialami juga berupa proses hukum yang berlarut-larut (undue

delay), pembuktian, tidak adanya pasal yang mengatur kejahatan seksual tertentu,

intimidasi dari pelaku, dan kurangnya dukungan dari lingkungan terdekat korban.

Kata Kunci (keyword): kekerasan seksual, anak, polres balangan