DIGITAL LIBRARY



JUDUL:FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINUANG KABUPATEN TAPIN
PENGARANG:Jeni Jayanti
PENERBIT:FAKULTAS KEDOKTERAN
TANGGAL:2018-11-16


ABSTRAK
FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINUANG KABUPATEN TAPIN
Jeni Jayanti
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak, Bayi dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Binuang Kabupaten Tapin. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor ibu yang berhubungan dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah dengan rancangan penelitian case control dengan kelompok kasus BBLR dibandingkan dengan kelompok control BBLN dengan jumlah sampel keseluruhan yaitu 82 responden. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah buku KIA ibu hamil dan lembar isian. Hasil Bivariat menunjukkan Ada hubungan usia ibu saat hamil dengan BBLR (p-value=0,0001), Ada hubungan paritas ibu dengan BBLR (p-value=0,010), Ada hubungan LILA ibu dengan BBLR (p-value=0,0001), Ada hubungan usia kehamilan dengan BBLR (p-value=0,0001), Ada hubungan pertambahan berat badan ibu saat hamil dengan BBLR (p-value=0,002), Ada hubungan status kunjungan antenatal care (ANC) dengan BBLR p-(value=0,036), Ada hubungan kadar Hb ibu dengan kejadian BBLR (p-value=0,0001), Ada hubungan tekanan darah ibu dengan kejadian BBLR (p-value=0,012). Kesimpulan bayi berat lahir rendah (BBLR) dipengaruhi oleh usia ibu <20 tahun dan >35, paritas >4, LILA <23,5 cm, usia kehamilan <37 minggu, Pertambahan berat badan ibu <10 kg atau ≥15 kg, Status kunjungan antenatal care (ANC) tidak lengkap, kadar Hb kategori anemia <11g/dl dan Tekanan darah yang tidak normal ≥120/80mmHg.
Kata-kata kunci: Bayi Berat Lahir Rendah, Usia Ibu, Paritas, LILA, Usia Kehamilan, Pertambahan Berat Badan, Antenatal Care (ANC), Kadar Hb, Tekanan Darah.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI