DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PRODUKTIVITAS JAM KERJA LEMBUR PADA TENAGA KERJA KONSTRUKSI PROYEK PRESERVASI JALAN SP. HANDIL BAKTI – MARABAHAN – K
PENGARANG:Muhammad Ananda Febrian
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-05-24


PRODUKTIVITAS JAM KERJA LEMBUR PADA KONSTRUKSI PROYEK PRESERVASI JALAN SP. HANDIL BAKTI – MARABAHAN – KANDANGAN

 

Muhammad Ananda Febrian, Ir. Eliatun, S.T., M.T.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat,

Koresponden penulis: mayaananda123@gmail.com

 

ABSTRAK

 

Untuk melakukan percepatan dalam memenuhi target rencana pada proyek Preservasi Jalan Sp. Handil Bakti – Marabahan – Kandangan , pihak kontraktor menerapkan jam kerja lembur (overtime) khususnya untuk para tenaga kerja. Dalam menerapkan jam kerja lembur pihak kontraktor diharuskan untuk mengeluarkan anggaran upah jam kerja lembur. Dengan mengukur produktivitas tenaga kerja maka dapat diketahui keefektifan dari penerapan jam kerja lembur.

 

Salah satu metode pengukuran produktivitas tenaga kerja adalah pendekatan pengukuran produktivitas parsial (partial productivity). Dari persamaan produktivitas parsial diketahui nilai input dan output. Dan untuk perhitungan produktivitas tenaga kerja proyek Preservasi Jalan Sp. Handil Bakti – Marabahan – Kandangan nilai input adalah volume total pekerjaan per hari dan nilai output adalah total waktu kerja per hari.

 

Hasil perhitungan dari analisis produktivitas dengan pendekatan produktivitas parsial didapatkan bahwa produktivitas jam kerja normal adalah sebesar 16,43 m3/jam untuk pekerjaan galian biasa dan 842,61 m/jam untuk pekerjaan fondasi cerucuk pada minggu ke-12 sementara 38,27 m3/jam untuk pekerjaan galian biasa  484,32 m/jam untuk pekerjaan fondasi cerucuk pada minggu ke-13. Selain itu rata-rata produktivitas jam kerja lembur  adalah sebesar  14,5 m3/jam untuk pekerjaan galian biasa dan 824,75 m/jam untuk pekerjaan fondasi cerucuk pada minggu ke-12 sementara 33,13 m3/jam untuk pekerjaan galian biasa dan 466,63 m/jam untuk pekerjaan fondasi cerucuk pada minggu ke-13, sehingga produktivitas jam kerja lembur mengalami penurunan sebesar 1,94m3/jam untuk pekerjaan galian biasa dan 5,15 m/jam untuk pekerjaan fondasi cerucuk, penyediaan dan pemancangan pada minggu ke-12 dan sebesar 17,87m3/jam untuk pekerjaan galian biasa dan 16,69 m/jam untuk pekerjaan fondasi cerucuk, penyediaan dan pemancangan pada minggu ke-13. Penerapan jam kerja lembur juga membuat kenaikan anggaran pada upah tenaga kerja yaitu sebesar 7,14% pada minggu ke-12 dan 10,71% pada minggu ke-13.

 

Kata kunci: Produktivitas parsial, Jam kerja lembur, Tenaga kerja, Jam kerja lembur, upah lembur.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI