DIGITAL LIBRARY



JUDUL:POLA DISTRIBUSI PARTIKEL SEDIMEN TERSUSPENSI MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL 2 DAN MODEL MIKE 21 FLOW MODEL (FM) DI MUARA PERAIRAN SUNGAI BARITO PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:DIMAS WIDYANATA -1133
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-05-26


Tingginya intensitas curah hujan pada musim hujan, akan menyebabkan volume limpasan dan debit yang tinggi. Volume limpasan yang tinggi menyebabkan terjadinya erosi di wilayah pembukaan lahan, hal ini dapat meningkatkan konsentrasi partikel sedimen tersuspensi. Debit yang tinggi akan mnyebabkan distribusi partikel sedimen tersuspensi semakin jauh ke arah laut. Rendahnya intensitas curah hujan pada musim kemarau akan menyebabkan volume limpasan dan debit yang lebih rendah. Kondisi ini akan membuat konsentrasinya menjadi lebih rendah dan hanya terdistribusi di wilayah muara karena didominasi pengaruh pasang surut. Sungai Barito merupakan sungai utama dari DAS Barito dengan total Panjang sekitar 900 km. Kondisi ini menyebabkan banyak bermuara sungai-sungai lainnya yang merupakan sub DAS Barito seperti Sungai Martapura, Sungai Kuin, Sungai Nagara dan Sungai Tapin. Sebagian besar DAS maupun sub DAS tersebut telah mengalami pembukaan lahan yang cukup intensif. Sungai Barito juga bermuara ke Laut Jawa sehinggamemiliki jangkauan pengaruh pasang surut dan intrusi air laut sekitar 140 km dari muaranya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola distribusi partikel sedimen tersuspensi berdasaran pengukuran langsung, citra Sentinel-2 dan model MIKE 21 FM pada akhir musim hujan bulan Maret 2021 dan musim kemarau bulan Juni 2021 di Muara Perairan Sungai Barito. Hasil penelitian terlihat bahwa pola distribusi berdasarkan pengukuran langsung, citra Sentinel-2 dan model Mike 21 FM,menunjukkan pola distribusi yang sama dengan kisaran masing-masing pendekatan yaitu 12 mg/l – 46 mg/l pada saat musim hujan dan 1 mg/l – 65 mg/l saat musim kemarau dengan pengukuran langsung, 30 mg/l – 170 mg/l pada saat musim hujan dan 5 mg/l – 50 mg/l saat musim kemarau menggunakan citra sentinel-2 dan 12 mg/l – 78 mg/l pada saat musim hujan dan 12 – 52 mg/l saat musim kemarau dengan pendekatan model. Musim hujan konsentrasinya akan tinggi dan terdistribusi jauh ke arah laut karena pengaruh tingginya debit dan curah hujan, sedangkan musim kemarau konsentrasinya lebih rendah dan hanya terdistribusi di muara karena pengaruh debit dan pasang surut yang sama-sama kuat.

Kata Kunci: Partikel sedimen tersuspensi, Musim Hujan, Musim Kemarau, Sentinel 2, Mike 21 Flow Model (FM)

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI