DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | ANALISIS USAHATANI SAYURAN ORGANIK DI KOTA BANJARBARU (STUDI KASUS DI KECAMATAN LIANG ANGGANG) | |
PENGARANG | : | FIGAR MUAMMAR | |
PENERBIT | : | ||
TANGGAL | : | 2017-11-03 |
Muammar,Figar. 2017. Analisis Usaha Tani Sayuran Organik Di Kota Banjarbaru (Studi Kasus Di Kecamatan Liang Anggang). Tesis. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Salamiah, MS (Ketua), Dr. Ir. M. Husaini, MS (Anggota) dan Dr. Ir. Taufik Hidayat, M.Si (Anggota).
Kata kunci:Produktivitas, Pendapatan, Kesejahteraan
Potensi dan peluang pengembangan pertanian organik pada subsektor hortikultura, terutama pada tanaman sayuran memiliki prospek yang baik dan telah berkembang dalam beberapa tahun terakhirkhususnya diBanjarbaru.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas sayuran pertanian organik dan nonorganik di Kecamatan Liang Anggang, menganalisis seberapa besar pendapatan antara pertanian organik dan non organik di Kecamatan Liang Anggang, dan menganalisis tingkat kesejahteraan antara pertanian organik dan non organik di Kecamatan Liang Anggang.
Penelitian dilakukan di Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru. Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Agustus 2016 sampai Desember 2016. Penentuan jumlah responden diambil sebanyak 40 petani, yang terdiri dari 20 orang petani organik dan 20 orang petani nonorganik. Mengunakan analisis deskriptif, tabulasi secara sederhana, dan analisis pendapatan.
Dari hasil kajian, didapatkan usahatani sayuran organik di Kecamatan Liang Anggang memiliki produksi sebesar 1,050 ton, sayuran sawi organik sebesar 870 kg dan sayuran kangkung organiksebesar 1,270 ton, sedangkan sayuran bayam non organik sebanyak 1,090 ton, sayuran sawi non organik sebesar 915 kg dan sayuran kangkung non organik sebesar 1,305 ton. Sedangkan untuk pendapatan petani sayuran organik rata-rata sebesar Rp 14.206.130 yang berasal dari selisih rata-rata jumlah penerimaan sayuran sebesar Rp 21.965.000 dengan rata-rata jumlah biaya produksi sayuran sebesar Rp 7.758.870. Sedangkan rata-rata pendapatan petani sayuran non organik adalah sebesar Rp 12..753.625 yang berasal dari selisih rata- rata jumlah penerimaan sebesar Rp 19.402.500 dengan rata-rata jumlah biaya produksi sebesar Rp 6.648.875. Tingkat kesejahteraan petani sayuran bayam organik dan non organik tergolong sejahtera. Berdasarkan indikator BPS, rumah tangga petani sejahtera bila garis kemiskinandiatasRp386.462,-perkapita perbulan dan berdasarkan hasil yang diperoleh pendapatan rata-rata petani sayuran organik sebesar Rp. 676.482,4dan petani sayuran non organik sebesar Rp. 644.122,5
NO | DOWNLOAD LINK |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI