Sinetron kerap menjadi primadona yang ditunggu-tunggu tayangannya untuk mengisi waktu luang. Akan tetapi kebanyakan sinetron di zaman sekarang lebih menonjolkan adegan-adegan yang sifatnya kurang mendidik. Namun permasalahan akan muncul ketika apa yang disajikan dari cerita fiktif sinetron kemudian dianggap nyata dan ditiru mentah-mentah dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi bagi remaja yang juga menikmati program ini sehingga orang tua memiliki peran dan tanggung jawab dalam membimbing anak supaya berkemampuan untuk menyikapi apa yang ditontonnya dengan lebih bijak. Tujuan yang ingin diketahui dan ingin dicapai melalui penelitian ini adalah mengenai seberapa jauh hubungan antara terpaan sinetron “Dari Jendela SMP” dan perundungan yang dilakukan remaja di Kota Banjarmasin.

Secara khusus metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan tipe penelitiannya adalah korelasi. Besarnya populasi sesuai dengan jumlah remaja di Kota Banjarmasin yang berusia 10-24 tahun yakni sebanyak 180.403 jiwa dan sampelnya sebanyak 347 remaja di Kota Banjarmasin. Penyebaran kuesioner secara online maupun offline dilakukan untuk pengumpulan data. Sehingga untuk menganalisis data yang terkumpul digunakan uji korelasi dengan pengujian Pearson Moment.

Hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian menunjukkan bahwa remaja di Kota Banjarmasin mengalami terpaan sinetron “Dari Jendela SMP”. Terpaan sinetron tersebut memiliki hubungan yang signifikan dengan perundungan remaja dilihat dari hasil pengujian Pearson Moment, dengan koefisien sebesar 0,220 yang masuk ke dalam kategori lemah atau rendah (0,20-0,399) berdasarkan tabel interpretasi r. Selanjutnya sumbangan efektif terpaan sinetron “Dari Jendela SMP” dengan perundungan remaja di Kota Banjarmasin hanya sebesar 4,84% sedangkan 95,16% lainnya merupakan sumbangan dari faktor lain, seperti keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan kondisi lingkungan sosial. Oleh karena itu, variabel terpaan sinetron “Dari Jendela SMP” hanya berkontribusi kecil dan merupakan satu dari beberapa faktor lain.