DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Kelayakan dan Risiko Usaha Kepiting Bakau (Scylla spp.) di Wilayah Pulau Laut Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan
PENGARANG:SHERLY NURSINCIANA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-06-08


Usaha penangkapan kepiting bakau memiliki peluang yang besar karena tingginya permintaan. Akan tetapi, ketersediaan kepiting bakau di alam masih terbatas karena usaha penangkapan memiliki risiko dan ketidakpastian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial dan risiko usaha penangkapan kepiting bakau di wilayah Pulau Laut Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Analisis data yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha adalah analisis Keuntungan, Net Present Value (NPV), Gross benefit cost ratio (Gross B/C), dan Internal Rate of Return (IRR) dengan menggunakan jangka waktu 5 tahun. Discount factor yang digunakan untuk UMKM berdasarkan KUR (kredit usaha rakyat) sebesar 6% (Khansaet al., 2022) dan discount factor yang digunakan untuk komersil bulan Oktober 2022 adalah 8,25% (BPS, 2022). Analisis data yang digunakan untuk menganalisis risiko adalah Koefisien Variasi (CV) dan Batas Bawah (L). Usaha penangkapan kepiting bakau di wilayah Pulau Laut layak dijalankan untuk usaha keberlanjutan dalam 5 tahun mendatang secara finansial. Usaha penangkapan kepiting bakau di wilayah Pulau Laut mengalami keuntungan sebesar Rp. 28.835.039/tahun, NPV Rp. 106.077.828,66 (KUR) dan Rp. 98.989.478,04 (komersil) dan Gross B/C 1,10 (KUR) dan 1,09 (komersil), sedangkan IRR tidak dapat digunakan untuk menganalisis karena nilai IRR tidak rasional (187%). Usaha penangkapan kepiting bakau di wilayah Pulau Laut terhindar dari risiko produksi, risiko biaya dan risiko keuntungan dalam menjalankan usaha penangkapan kepiting bakau karena nilai CV ≤ 0,5 dan L ≥ 0.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI