ABSTRAK
Pola hidup modern membuat masyarakat di Kalimantan Selatan, khususnya di
Kota Banjarbaru cenderung sangat konsumtif dengan tempat wisata baru, tapi
sayangnya tidak diimbangi oleh peningkatan sarana rekreasi dan sentral oleh-oleh.
Potensi yang besar untuk dikembangkan dalam bidang wisata yang bersifat komersial,
dengan daya dukung lokasi pusat kota yang strategis. Tetapi pemanfaatan untuk wisata
sering disalah gunakan remaja hingga timbul kriminalitas disebabkan karena hanya
menjadi wadah wisata biasa yang tidak memberikan pembelajaran atau pengalaman.
Maka dari itu perlunya arsitektur yang dapat menjawab permasalahan dari tempat
wisata lokal yang efektif agar dapat menjadi lebih bermanfaat, salah satunya ABBA
Cokelat yang membuka peluang dengan mencoba meluncurkan produk khas Kalimantan
yaitu dari cokelat pasak bumi. Bertujuan untuk mengenalkan produk lokal dan menarik
minat pengunjung serta mengerti pengolahan tentang cokelat hingga tertarik dengan
cokelat.
Programming dipilih sebagai metode penyelesaian masalah efektifitas tersebut,
Berawal dari 5 proses utama pengolahan cokelat (Blending&Mixing,Refining, Conching,
Tempering, Moulding & Packaging) maka kita dapat mengikuti alur kegiatan dengan
pembagian pada setiap area dengan zona ekshibition sehingga secara terprogram
memahami pembuatan cokelat hingga menjadi produk siap jual.
Kata Kunci— Wisata,Alur Kegiatan, Pengolahan Cokelat.