Permintaan akan produksi tomat untuk konsumsi semakin meningkat sehingga perlu adanya upaya peningkatan produksi tomat. Penyakit layu bakteri merupakan salah satu kendala dalam meningkatan produksi tomat yang diakibatkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum. Serangan dari penyakit layu bakteri dapat mengurangi hasil produksi tomat. Untuk menanggulangi serangan dari penyakit layu bakteri diperlukan usaha pengendalian yang bersifat ramah lingkungan. Alternatif yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan mikroorganisme lokal. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat pengaruh dari pemberian MOL (Mikroorganisme Lokal) bonggol pisang diperkaya pada tanaman tomat dalam mengendalikan penyakit layu bakteri (R. solanacearum). Pelaksanaan penelitian ini mulai bulan Juni –Oktober 2022 di Laboratorium Produksi Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian ULM dan lahan di Dahlina Raya 2 kelurahan Sungai Besar Banjarbaru. Metode yang dipakai yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan dengan perlakuan yaitu A₀ = MOL bonggol pisang, A₁= MOL bonggol pisang diperkaya larutan rendaman keong mas, A₂= MOL bonggol pisang diperkaya dengan larutan rendaman usus ayam, A₃= MOL bonggol pisang diperkaya dengan larutan rendaman jeroan patin, A₄ = MOL bonggol pisang diperkaya dengan larutan rendaman rumen sapi. Hasil yang terlihat pada penelitian ini yaitu pemberian perlakuan berpengaruh dalam mengendalikan penyakit layu bakteri (R. solanacearum) pada tanaman tomat. Perlakuan A₄ = MOL bonggol pisang diperkaya dengan larutan rendaman rumen sapi merupakan perlakuan dengan nilai persentase kejadian penyakit terendah (75,0%) dibandingkan dengan perlakuan lainnya.    

Kata kunci : Produksi Tomat, Penyakit Layu Bakteri, MOL