Pemindahan pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan dari Kota Banjarmasin ke Daerah Guntung Upih Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru diawali dengan dibangunnya Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan selatan pada tahun 2011, pembangunan kawasan perkantoran tersebut diprogramkan sampai tahun 2025. Pembangunan dan perubahan tata ruang Kawasan Perkantoran Banjarbaru tentu memerlukan banyak fasilitas atau daerah yang bisa dijadikan area resapan air untuk menampung limpasan permukaan yang menuju Kota Banjarbaru. Oleh karena itu, dibangun Embung Kampung Banjar dan Embung Kebun Raya untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis volume air terinfiltrasi yang masuk ke dalam embung dan menganalisis luasan air meresap di embung berdasarkan dengan laju air terinfiltrasi di Kawasan embung.

Pada penelitian ini, dilakukan analisis terhadap dua skenario yaitu sebelum dan sesudah terjadi perubahan tataguna lahan yang mempengaruhi volume air terinfiltrasi pada embung. Pengumpulan data meliputi data curah hujan tahunan rata-rata selama 20 tahun (2002 - 2021), data klimatologi selama 5 tahun (2010 – 2014) dari Stasiun Klimatologi Klas 1 Banjarbaru, tata guna lahan, dan laju infiltrasi yang diuji dengan alat double ring infiltrometer (turf tec infiltrometer). Data tersebut selanjutnya akan dianalisis dengan beberapa metode yaitu Metode Horton, Metode FAO Penman-Monteith, Koefisien Pengaliran, dan Metode Kehilangan Air di Telaga.

Dari analisis yang telah dilakukan, didapatkan hasil selisih volume air terinfiltrasi sebesar 56% dari dua skenario sebelum dan sesudah terjadi perubahan tata guna lahan. Dari hasil analisis kehilangan air didapatkan debit air yang mampu diresapkan Embung Kampung Banjar sebesar 16.130,063 m³/tahun dengan luas embung yang menyerapkan air seluas 7,078 m² dan untuk Embung Kebun Raya didapatkan debit air yang mampu diresap sekitar 16.117,107 m³/tahun dengan luas embung yang menyerapkan air seluas 7,072 m².

Kata Kunci: Laju Infiltrasi, ET₀, Volume Air Terinfiltrasi, Kehilangan Air di Embung, Embung Kampung Banjar, Embung Kebun Raya Banua