Melimpahnya produksi padi juga akan berdampak pada jumlah limbah yang dihasilkan, salah satunya adalah jerami padi. Menurut Haryanto (2002), produksi jerami padi dapat mencapai 12-15 t.ha^-1 setiap panen, bervariasi tergantung pada lokasi dan jenis varietas padi yang digunakan. Jerami padi mengandung berbagai hara makro dan mikro yang bila jerami terdekomposisi, maka hara-hara tersebut akan tersedia bagi tanaman. bokashi jerami juga mengandung asam-asam organik seperti asam humat dan fulvat yang memiliki kemampuan mengkelat unsur racun sehingga tidak berbahaya bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan bokashi jerami padi dan dosis yang terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Metode percobaan yang digunakan adalah adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor, terdiri dari 6 perlakuan dan 4ulangan,sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Adapun perlakuan pada penelitian ini yaituJ₀ = NPK/kontrol positif (1,56 g.tanaman^-1), J₁ = 20 ton.ha^-1 bokashi jerami padi  (125 g.tanaman^-1), J₂ = 25 ton.ha^-1 bokashi jerami padi (156,25g.tanaman^-1), J₃ = 30 ton.ha^-1 bokashi jerami padi (187,5g.tanaman^-1), J₄ = 35ton.ha^-1 bokashi jerami padi (218,75g.tanaman^-1), dan J₅ = 40ton.ha^-1 bokashi jerami padi (250g.tanaman^-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi bokashi limbah jerami padi berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada yang ditunjukkan oleh parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering dengan dosis yang terbaik terdapat pada perlakuan J₅ = 40ton.ha^-1 bokashi jerami padi (250g.tanaman^-1).